19 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Indra: Berpendidikah Penebar Fitnah UNISI?

Bagikan..

DSC_0493Tembilahan (detikriau.org) — Ketua Dewan Pembina Universitas Islam Indragiri (UNISI), DR Indra  Muchlis Adnan meragukan pendidikan oknum yang melakukan penyebaran fitnah terhadap UNISI.  Universitas yang telah melahirkan ribuan sarjana ini adalah sebuah Univesitas yang legal.

Penegasan ini disampaikannya dalam konfrensi Pers usai mewisuda sebanyak 773 Mahasiswa Unisi  bertempat di Venue Futsal jalan Sungai Beringin, Tembilahan, sabtu (24/5/2014). Menurut mantan  Bupati Inhil ini, UNISI sudah mengantongi izin operasional sejak 6 tahun yang lalu. Akhir tahun  2012, meskipun tidak secara keseluruhan, prodi UNISI sudah terakreditasi dan akreditasi baru  dituntaskan pada akhir tahun 2013.

Hari ini, Kata Indra, Tidak ada lagi peringkatan klasifikasi A, B, Atau C, yang ada adalah  terakreditasi atau tidak terakreditasi. “Ini yang saya bilang meragukan pendidikan dipenebar  fitnah. kalaulah ia berpendidikan, pastilah ia memahami hal ini. Secara hukum, hari ini UNISI  sudah terakreditasi, apanya yang ilegal?,” Tanyakan Indra

Persoalan yayasan? Indra juga menegaskan tidak ada masalah. Kepengurusan itu ada batasan waktu  atau periodenya. tentunya wajar dalam sebuah organisasi adanya pergantian kepengurusan.

Indra memperbandingkan, kalau di Negara Gajah Putih (thailand.red) yang melakukan kudeta adalah  Perdana Mentri baru. Namun di UNISI, pengurus lama yang melakukan kudeta. ini kan lucu, katanya.

Persoalan dosen “jeruk makan jeruk” juga kembali tersampaikan, yang terkena hinaan persoala serupa ini menurut Indra, bukan hanya UNISI Bahkan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta juga mengalami hal  yang sama. Sudah menjadi aturan, tidak mungkin seorang sarja S1 mendidik calon sarja S1.  makanya hal ini haruslah ditegaskan. “Kita berikan kesempatan kepada mereka untuk segera  menyelesaikan pendidkan S2nya,” Katakan Indra lagi

Niatan mendirikan UNISI menurut Indra diawali dari dorongan kesulitan pribadinya dalam menempuh  pendidikan di Inhil. Ia ingin agar pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi bisa diraih  dengan mudah oleh masyarakat Inhil, tidak seperti dirinya. ” Saya sudah memenuhi niat itu. tinggal masyarakat saja yang mau memanfaatkan atau tidak. tanggungjawab saya untuk hal ini  tidak lagi kepada masyarakat tetapi hanya kepada Tuhan,” Imbuh Indra

Diakhir pembicaraan Indra menegaskan bahwa UNISI tidak akan membujuk-bujuk siapapun lagi. jika  memang ada mahasiswa yang merasa ragu dan termakan fitnah, ia menyarankan sebaiknya untuk  berhenti dari UNISI. “Kalau memang ragu, berhenti saja. silahkan pilih Universitas lain,  diteruskan juga ilmu yang didapatkan tidak akan barokah,” Saran Indra. (dro/AT)