10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Indra M Adnan Kritisi Kosongnya Formasi Kebidanan Penerimaan CPNS 2018 di Inhil

Bagikan..
Indra Muchlis Adnan saat memberikan amaran diakhir rangkaian kegiatan pelaksanaan wisuda ke ix Akbid Husada Gemilang di Gedung Engku Kelana Tembilahan, rabu (31/10). Foto: arsip detikriau.org/Ari Permana

Tembilahan, detikriau.org – Ketua Dewan Senat Akademi Kebidanan Husada Gemilang, Dr H Indra Muchlis Adnan menyesalkan tidak adanya formasi tenaga bidan pada penerimaan CPNS tahun 2018 di Kabupaten Inhil.

“penerimaan cpns tahun ini tidak ada satupun formasi bidan. Saya tidak tau siapa yang salah. Tapi yang jelas apa alasan peniadaannya, kenapa tidak diusulkan ?” pertanyakan Indra saat menyampaikan amarannya diakhir rangkaian acara pelaksanaan wisuda ke IX Akbid Husada Gemilang di gedung Engku Kelana Tembilahan, rabu (31/10)

Menurut mantan Bupati Inhil dua periode itu, sampai saat ini persoalan angka kematian Ibu dan Anak di Inhil belumlah tuntas, sedangkan sumberdaya yang paling kompeten untuk menekan persoalan ini tentunya dari tenaga ahli kebidanan.

Dikisahkan Indra, gagasan pendirian Akbid Husada Gemilang bermula dari pembicaraan dengan seorang sahabatnya dr Maskur Abdullah (Alm) pada suatu hari di tahun 2006, periode pertama masa jabatannya sebagai Bupati Inhil.

Saat itu menurut Indra, angka kematian Ibu dan Anak di Inhil terbilang sangat tinggi. Persoalan ini menjadi topik bahasan yang sangat serius dalam perbincangan sore di teras kediaman Dinas Bupati di Jalan Kesehatan Tembilahan.

Masa itu, kata Indra juga, kesempatan putra-putri Inhil untuk mengenyam dan menyelesaikan pendidikan di bidang kebidanan sangat sulit.

Bahkan sebagai Bupati, Ia mengaku pernah dimintai bantuan untuk mengupayakan tiga orang warga Inhil agar bisa diterima di Akademi Kebidanan di Pekanbaru. Tapi dari tiga orang yang coba diupayakan, hanya satu orang yang bisa diterima.

Kenyataan itu diakuinya sempat membuat rasa cintanya kepada daerah ini seakan tersakiti. Ia bertekad akan tuntaskan persoalan ini, caranya tentu dengan berupaya mendirikan lembaga pendidikan kebidanan di Inhil.

“Alhamdulillah, 30 september 2006 niat itu tersampaikan walaupun untuk pertamakalinya pelaksanaan perkuliahan hanya meminjam pakai gudang obat milik Pemerintah Daerah,” kisah Indra.

Sejak berdiri hingga saat Ini, Indra mensyukuri, Akademi Kebidanan yang pertama kali didirikan untuk memenui kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan itu telah mampu meluluskan sebanyak 413 orang ahli madya kebidanan dan semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Kepada Pemerintah Daerah Indra berpesan agar dapat mengapresiasi seluruh lulusan Akbid Husada Gemilang.

“Kualitas lulusan sudah tidak diragukan lagi. Disamping itu sebagai putra daerah, saya yakin tentu mereka akan lebih tulus memberikan pengabdian bagi tanah kelahirannya sendiri,”Imbuh Indra

Kepada para lulusan, Indra berpesan untuk tidak pernah berhenti menambah ilmu pengetahuan. Lanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar bisa memberikan layanan yang lebih baik.

“pesan saya, jangan kedepankan materi dalam memberikan pelayanan. Berikan pelayanan yang terbaik dan kalian pasti juga akan mendapatkan imbal balik yang terbaik.” Akhiri Indra.

Reporter: Ari Permana