Tembilahan (www.detikriau.org) – Gerry Net, Jalan baharuddin Jusuf Tembilahan dipastikan menghentikan operasional. Keputusan yang diambil secara langsung oleh pemilik ini setelah tempat usaha jasa warung internet dan game online ini diserbu puluhan warga.
Berdasarkan penjelasan Ketua RW setempat, Aaf, sudah cukup lama warga merasa resah dengan keberadaan tempat usaha warga keturunan asal Kabupaten Inhu ini. Bukan karena usahanya, tetapi tempat ini kerap dijadikan anak-anak sebagai wadah mangkal untuk melakukan aktivitas buruk, “ngelem”.

“Ini kejadian kedua kalinya. Warga bukannya melarang siapapun untuk membuka usaha warnet dan permainan game online, asalkan diawasi dengan baik dan tidak memberikan efek buruk kepada masyarakat khususnya generasi penerus,” Ujar Ketua RW 13 jalan Baharuddin Jusuf Tembilahan ini, Kamis (19/9) malam
Dijelaskannya, kejadian kali kedua ini berawal dari informasi seorang warga jalan Baharuddin Jusuf yang kala itu datang secara langsung ke warnet untuk mencari putranya. Setibanya, sang ibu bukan kepalang kaget, hampir disetiap pojok warnet ini tampak anak-anak masih berbau kencur sedang asyik ngelem.
Dari informasi itu, tidak berselang lama, RW didampingi ketua RT setempat bersama puluhan warga mendatangi lokasi. Setibanya, mungkin karena kaget didatangi warga, puluhan anak-anak tampak berhamburan berlarian keluar dan kebanyakan masih dalam kondisi sempoyongan.
“hasil pemeriksaan warga, kita menemukan puluhan plastik dan tube bekas lem “kambing” berserakan. Kita memastikan informasi warga bahwa tempat ini disalahgunakan sebagai tempat pesta “ngelem” oleh anak-anak memang benar,” Sampaikan Aaf.
Pemilik Usaha, Gerry, dalam pertemuan dengan warga memastikan bahwa aktivitas “ngelem” anak-anak ditempat usahanya ini sama sekali diluar pengetahuannya. Ia mengakui merasa malu dengan kejadian ini. Untuk menebus kelalaian karyawannya, ia memastikan akan menutup usaha Gerry Net. “Saya merasa tidak bisa memberikan jaminan untuk mengawasi tempat usaha ini agar tidak lagi dijadikan tempat ngelem bagi anak-anak. Saya akan tutup usaha ini,” Ucap Gerry.
Karyawan Gerry Net mengakui mengetahui kegiatan ngelem anak-anak ini bahkan menurutnya ia mengenali siapa mereka. hanya saja, meski sudah dilarang berulang-ulang, aktivitas itu masih terus berlanjut. (dro)


Merusak generasi bangsa
di mana2 ada kekanakan ngelem wahini…bisa tutup usaha urang gara2 kekanakan kd teurus kaini. Disariki awak dihulutinya, isuknya kembali pulang ngelem. hiyau pulisi ja mun ada melihat kekanakan kurang ajar kaini…maraha nantuhanya sarik…
kami selaku oprator gerry’net. sudah berusaha menasehati anak2 tersebut,tetapi apa daya, anak2 tersebut tidak mau mendengarkan bahkan melawan kami,tapi kami terus mengawasi dan menasehati mereka secara terus- menerus tanpa kenal lelah, tapi apa daya, mereka masih mempunyai orang tua yg mempunyai wewenang penuh dalam mengawasi anak2nya, kami tidak mungkin melakukan cara2 kasar dalam hal ini. semoga semuanya dapat mengerti. terima kasih
bujur to ah,,,
anak2 nglem bukan karena ada temapt yang sepi
tapi mereka ngelem karna kurang ya perhatian oranga tua,,,
didaerah swarna bumi hampir setiap gang bila setiap malam banyak anak2 dibawah umur yang ngelem,, “kmanelah org tuanya” pe sibuk nntn sinetron” parah…parah… ,,,
,,,,,,, =)) Ћª=D ~
.~// \_. Ћª =D ~
_( \_ Ћª=D ~
Mantaaaaap…! Coba aja sabu di subsidi ama peerintah, pasti kegiatan ngelem tidak ada (komentar ngawur)
┼┼aa┼┼aa.., ┼┼aa┼┼aa…
seharus nya bukan kesalahan tempat…..
tapi kesalahan dari orang tua nya sendiri…
Tuh ada yg maleng sepeda ada yg maleng motor ,,,,,,,Knp sih orang ngelem ada kan mengganggu orang yg main