Tembilahan (www.detikriau.org) — pelanggan speedy milik pt telkomsel di tembilahan mengeluh. Pasalnya, sudah beberapa hari jaringan internet yang harus dibayar ratusan ribu setiap bulannya mati total. Kondisi ini diakuinya sangat merugikan.Terlambat melakukan pembayaran, pelanggan dikenai sanksi denda dengan nilai rupiah tertentu. Harusnya, saat layanan internet tidak bisa dinikmati, PT Telkom juga dibebani sanksi yang sepadan.
Keluhan ini disampaikan oleh salah seorang pelanggan speedy Tembilahan, Faisal. Dikatakannya, pekerjaannya sebagai seorang jurnalis setiap hari sangat tergantung pada jaringan internet. Sejak tanggal 6/2 yang lalu, jaringan internet dikediamannya tidak bisa terkoneksi. Komfirmasi kepada teknisi, dikatakan bahwa sedang ada gangguan. Menurut keterangan tehnisi, hampir separo dari pelanggan speedy di Tembilahan mendapatkan masalah koneksi.
“Memang sedang ada gangguan dari jaringan induknya. Mudah-mudahan secepatnya bisa normal kembali pak,” ujarnya singkat, sabtu (8/2) kemaren.
Jawaban singkat tanpa diiringi dengan penjelasan apapun, mau tidak mau harus diterima faisal. ia hanya bisa berharap janji perbaikan secepatnya yang disampaikan tehnisi speedy dapat segera terealisasi.
Minggu pagi (9/2), dilanjutkan Faisal, jaringan internetnya masih juga mengalami masalah yang sama. tidak bisa terkoneksi. Ia kembali mencoba menghubungi tehnisi. Meski masuk, telpon sama sekali tidak diangkat. Kemudian ia menelpon bagian pelayanan konsumen telkom di 0768147, diteruskan ke bagian keluhan pelanggan. Kepada operator ia menceritakan semua permasalahan. Setelah memintakan nomor pelanggan, operator memintakan waktu untuk melakukan pemeriksaan.
Hasilnya, tidak ada masalah. Menurutnya kemungkinan kesalahan terjadi pada jaringan telepon di Tembilahan. sambil meminta maaf, operator telkom berjanji untuk segera memintakan tehnisi melakukan perbaikan. Tidak berselang lama, tehnisi speedy datang, hanya dengan melihat lampu display modem, ia katakan kesalahan terjadi pada jaringan internet. “Kalau jaringan lokal, lampu display adsl yang mati pak. Untuk kerusakan itu kita bisa tangani. tapi untuk jaringan internet kita tidak bisa apa-apa. Saya juga tidak bisa pastikan kapan bisa normal. Semalam saja ada ratusan pelanggan yang mengeluhkan hal yang sama. Ini hari minggu. besok kita akan coba periksa” ujarnya memberikan penjelasan, ahad (9/2)
Ditambahkan tehnisi untuk Tembilahan, dalam beberapa hari ini memang ada gangguan pada “deslam” 1 dan 2. Ia mengakui tidak mengetahui dimana letak kesalahannya dan hanya meminta agar pelanggan bisa bersabar.
Menurut faisal, jika benar seperti apa yang dikatakan tehnisi bahwa hampir separo pelanggan speedy di tembilahan tidak bisa menikmati layanan internet yang harus mereka bayar setiap bulannya, artinya permasalahan ini bukan hanya dialami dirinya. Hal ini harus menjadi perhatian serius dari pihak telkom. Mereka menjanjikan pelayanan internet 24 jam penuh selama 30 hari dalam 1 bulan. Untuk menikmatinya, pelanggan harus menyanggupi membayarkan nilai pengganti dengan rupiah tertentu. Harusnya, jika dari kesepakatan itu salah satu pihak ingkar, wajar dikenai sanksi. Sama halnya dengan pelanggan yang telat melakukan pembayaran dikenai sanksi denda, harusnya demikian pula jika PT Telkom yang ingkar, sanksi denda harusnya juga dikenakan.
“Ketegasan harusnya bukan hanya diberikan kepada pelanggan. PT Telkom juga harus konsekuen. Jika salah, juga harus dikenai sanksi, ini baru namanya adil. Saya berharap hal ini juga harus menjadi perhatian badan perlindungan konsumen. Beri jaminan agar konsumen mendapatkan hak sesuai dengan pengorbanan yang akan mereka bayar. Jangan biarkan perusahaan besar sekelas PT Telkomsel bisa seenaknya hanya menuntut hak dan tidak bisa memberikan kewajiban secara maksimal sesuai janji yang mereka sampaikan,” Pungkasnya.
Senada, salah seorang pengusaha Warung Internet (warnet) juga mengeluh, putuskan koneksi internet ini menyebabkan setiap hari ini harus mengalami kerugian. “Terus terang saya sangat kecewa dengan terputusnya jaringan ini. bukan 1 atau 2 jam. ini sudah berhari-hari. pastinya usaha saya merugi,” Tutur Ameng kepada detikriau.org melalui sambungan selular. (dro)



BERITA TERHANGAT
Bea Cukai Tembilahan Komitmen Berantas Peredaran Barang Ilegal, Musnahkan Barang Senilai Rp 3 M
PGM Inhil Rayakan Natal 2025, Salurkan Tali Kasih.Jannes Hutagalung: Pererat Tali Persaudaraan
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil