TEMBILAHAN- Tim futsal Jawa Tengah (Jateng) harus puas setelah bermain imbang 2-2 saat menghadapi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada babak enam besar PON XVIII Riau di Tembilahan, Kamis (13/9).
Laga babak pertama kedua tim saling meperlihatkan permainan bagusnya, sehingga tidak satu gol pun yang tercipta. Memasuki menit ke 11 babak pertama, Kalsel, mendapat bola muntah dan melakukan tembakan keras, namun berkat kesigapan penjaga gawang
Jateng, bola tersebut mampu diantisipasinya dengan baik.

Kemudian tepat menit ke 17 babak pertama, pemain Jateng, Sharif, mampu melepaskan diri dari kawalan anak-anak Kalsel, namun sepakan yang mengarah ke kiri masih membentur mistar gawang, sehingga gemuruh para penoton langsung terhenti karena tidak membuahkan gol.
Hingga peluit panjang babak pertama yang di bunyikan wasit saat memimpin laga hidup mati ke dua tim ini skor kaca mata masih menjadi sajian pemain kepada ribuan penoton yang memenuhi gedung futsal tersebut.
Usai turun minum, tepatnya pada menit-menit awal ke dua tim saling bermain ngotot dengan melakukan beberpa tekanan dan jual beli
serangan. Ketika laga baru berjalan 4 menit, kiper Jateng, harus menangkap bola diluar kotak pinalti sehingga harus diusir wasit keluar lapangan. 30 detik setelah itu, salah seorang pemain belakang Jateng terkenan hands ball dan wasit menujuk titik putih tanda penalty.
Ari yang ditunjuk selaku algojo pengambil tendangan penalty, sukses memperdaya kipper Jateng sehingga kedududkan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Kalsel. Dua menit setelah gol pertama itu, Dwaris yang mendapat umpan langsung mengecoh kipper Jateng dan kedudukan berbubah menjadi 2-0 untuk keunggulan Kalsel.
Ketinggala 2 gol, membuat anak-anak Jateng semakin meningkatkan tempo permainan alhasil beberapa kali tendangan nyaris menciptakan gol. Nasib baik memihak jateng, pemain Kalsel terpidana Hands Ball Lalu mendapat hadiah pinalti, dan kedudukanpun berubah menjadi 2-1. tidak puas dengan hasil itu, Jateng terus menekan dan Gita mampu
menyamakan kedudukan dengan skor 2-2.
Meski mampu menahan imbang Kalsel, namun Jateng harus puas karena tidak masuk ke babak semi final akibat selisih gol dari Kalsel. Lalu demikian Kalsel, yang lebih berhak mendapat tiket ke babak berikutnya dengan bertemu dengan DKI Jakarta.
Usai pertadingan, kedua tim saling melontarkan pujian, hanya saja beberapa keputusan wasit yang sedikit perlu menjadi catatan Jateng. Tapi apa boleh buat, semua keputusan menjadi wewenang perangkat pertandingan seperti wasit dan sebagainya.
“Artinya kemajuan futsal di tanah air bukan saja terletak pada para pemain, namun juga harus mendapat dukungan dari perangkat
wasit,”ungkap Manager Jateng, Sudibyo.
Sementara itu, Pelatih Kepala Kalsel Feri Irawan mengaku pertemuan kedua tim tersebut merupakan laga terburuk anak-anaknya. Ia menilai, ada beberapa atlitnya yang sempat kehilangan performa.
Dalam laga sebelumnya, DKI Jakarta berhasil memetik kemenangan dari Tim Futsal Jawa barat dengan Skor 4-3. (fsl)
(dro/1*)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi