TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Dua pekan menjelang masuknya bulan suci ramadhan, walaupun tidak signifikan, beberapa kebutuhan bahan pokok dibeberapa pasar tradisional di Kota Tembilahan sudah mulai merambat naik.
Berdasarkan hasil pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Inhil, Jum’at (6/7), Komoditas sayur mayor jenis bawang merah mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp. 14.000, kini dipasarkan dengan harga Rp. 16.000 per kilo. Namun untuk komoditas sayur mayor jenis cabe merah keriting justru mengalami penurunan dari sebelumnya dipasarkan dengan harga Rp. 36.000 kini dipasarkan dengan harga Rp. 34.000 per kilonya.
Sementara untuk komoditas daging, ayam potong juga mengalami penurunan dari sebelumnya Rp. 30.000 mnenjadi Rp.28.000 untuk setiap kilonya.
“Kenaikan dan penurunan harga terjadi pada tiga hari belakangan ini, dan itupun tidak begitu besar, hanya mencapai Rp 2.000 per kilogramnya. Disperindag secara berkala akan terus melakukan pemantauan dipasaran. Baik untuk mengetahui perkembangan harga, ketersediaan barang maupun sirkulasi barang dipasaran.” tutur Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Inhil, Raja Teruna, Jum’at (6/7).
Pantauan di Pasar Terapung Tembilahan, memang tidak terlihat adanya perkembangan harga yang signifikan untuk beberapa kebutuhan pokok, seperti daging sapi masih dijual seharga Rp 90.000 perkilogram.
Sementara itu, untuk harga kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng, daging sapi dan ayam kampung, telur, beras, gula, tepung terigu, serta minyak tanah masih relatif stabil dan tidak ada tanda-tanda akan mengalami kenaikan atau penurunan harga.
Untuk diketahui, harga bahan pokok seperti beras belida asal Palembang masih dijual seharga Rp 9.000 per kilogram, beras solok asal Sumbar Rp 11.000 per kilogram. Kemudian, minyak goreng ranpa merk masih seharga Rp 11.000 per kilogram, minyak bimoly Rp 13.000 per liter, telur itik Rp 2.000 per butir, telur ayam kampung Rp 2.500 per butir, telur ayam ras Rp 1.000 per butir, bawang putih Rp 18.000 perkilogram dan minyak tanah Rp 10.000 per liter.
Sementara itu, Kadisperindag Inhil, Rudiansyah ketika dikomfirmasi wartwan diruang kerjanya menyatakan tidak bisa memberikan jaminan tidak akan adanay kenaikan harga sembako. Sebab, suplai beberapa bahan pangan seperti gula, beras dan tepung tergantung kepada pasokan dari pabrik,.’’Pemerintah hanya dapat memantau dan menjaga penyaluran ditingkat distributor untuk Kabupaten Inhil khusunya. Jadi tidak bisa terjamin kecukupannya, termasuk harga. Namun yang paling penting, pasokan sembako tidak terputus dari luar,’’ ucapnya.
Peninjauan harga sembako ini, dijelaskan Rudiansyah, dilakukan oleh tim Disperindag guna mengantisipasi lonjakan kenaikan harga yang biasanya terjadi ketika memasuki bulan puasa. Dari sekian banyak distributor yang dikunjungi tersebut, nantinya akan kita undang guna melakukan rapat untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan harga dan kecukupan kebutuhan sembako jelang Ramadhan dan lebaran.
“Intinya hal tersebut dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan sembako jelang memasuki bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Sehingga nantinya masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan terjadinya kelangkaan sembako yang menjadi kebutuhan masyarakat.(Am)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi