10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Kedatangan Wartawan dan LSM di Sambut Isak Tangis Warga Desa Pungkat

Bagikan..

IMG_2727

“Wakpaolres Inhil Sampaikan Permintaan Maaf Sikap diluar Batas Anggotanya”

Gaung (detikriau.org) – Kedatangan Wartawan dan LSM didesa Pungkat Kecamatan Gaung disambut isak tangis oleh puluhan ibu rumah tangga, mereka menangis bahkan histeris sambil mengadukan nasib yang mereka alami paska pencarian pelaku pembakaran alat berat milik PT SAL oleh aparat.

Kurdiat (40) salah seorang ibu rumah tangga yang suaminya turut digelandang ke Mapolres Inhil mengatakan dihadapan awak media Sabtu (9/8/2014) bahwa dirinya kini sangat merasa ketakutan dan kesulitan untuk menghidupi dua anaknya.

“Tolong kami pak, kami ketakutan, kami seperti teroris dibuatnya, pintu rumah kami rusak dan sekarang untuk mencari makan saja kami ketakutan”. Ujarnya dengan histeris

Selain itu, ibu-ibu rumah tangga lainnya juga menambahkan bahwa tindakan aparat tidak hanya sampai disitu, mereka juga menghancurkan alat tempat mereka memasak (Anglo) dan memporak porandakan kasur serta barang-barang dirumah mereka

“Bukan hanya itu pak, anglo tempat kami masak pun ada yang dipecahkan dan barang-barang dirumah kami juga berhamburan, kami takut pak, jangankan untuk membuka pintu, melihat mereka dari jauh saja kami sudah ketakutan”. Sebutnya dengan isak tangis

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Inhil, AKBP Suwoyo SIK MSi melalui Wakapolres, Kompol Devy Firmansyah Sik menyatakan permintaan maafnya atas perilaku aparat yang dinilai arogan tersebut.

Menurutnya, tindakan tersebut dilakukan karena ada warga yang sengaja tidak membuka pintu rumahnya saat aparat ingin memasuki rumah warga untuk pelaksanaan tugas dan ia juga berjanji tindakan seperti itu tidak akan terulangi lagi.

Selain itu, Wakapolres juga menyatakan bahwa tindakan tersebut diluar dari jangkauan kawasannya karena menurutnya ia hanya sendiri untuk mengawasi aparatnya yang jumlahnya ratusan.

“Saya mewakili polres Inhil beserta seluruh jajaran menyatakan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan tidak akan terulangi lagi. Saya hanya sendiri yang mengawasi mereka (aparat red) jadi kalau yang satunya bersama saya yang lainnya diluar jangkauan karena kita mencarinya ditempat-tempat berbeda”. Sampainya saat melakukan pertemuan dengan warga setempat. (Ahmad Tarmizi)