
TEMBILAHAN (detikriau.org) – Tugas Pemkab Inhil melalui Dinas Pendidikan dalam membenahi pendidikan tampaknya bukan persoalan mudah. Keterbatasan anggaran serta banyaknya fasilitas pendidikan yang masih belum memadai menjadi kendala terbesar.
Jangankan fasilitas pendidikan di perdesaan, di Kecamatan terdekat dari Ibukota Kabupaten, SDN 09 Jalan Saptamarga Kecamatan Tembilahan Hulu saja nasibnyapun tak jauh berbeda. Kekurangan ruang belajar, rumah Dinas Kepala Sekolah terpaksa harus dialihfungsikan.
Ironisnya lagi, Rumdis yang disulap menjadi rumbel itupun kondisinya sudah sangat tidak layak. Rumdis itu hanya disekat dengan papan tipis menjadi dua rumbel dengan kondisi sangat memprihatinkan.
“Mau cari siapa bang, mau memperbaiki sekolah kami ya,” tutur salah seorang siswa SDN 09 Tembilahan Hulu saat dihampiri awak media depan rumah dinas Kepala Sekolahnya yang dijadikan tempat belajar, Selasa (14/4/2015).

Selain itu, akibat kondisi pasilitas yang sangat sederhana ini juga menjadi keluhan bagi para guru yang melakukan aktivitas belajar-mengajar. Sebab, bahan penyekat dua lokal tersebut tentunya sangat mempengaruhi kenyamanan proses belajar siswa.
“Guru-guru pada ngeluh karena tidak konsentrasi yang disebabkan suara lokal sebelahnya terdengar sangat jelas,” Sampaikan Kepala SD Negeri Tembilahan Hulu, Khaidir S kepada awak media di ruang kerjanya.
Ia menyampaikan, SD Negeri yang dipimpinnya ini telah mengusulkan pembangunan gedung sekolah pada tahun 2013 silam. Setelah ditunggu sampai pertengahan 2014 lalu, pihaknya dapat gambaran akan adanya pembangunan baru gedung sekolah.
“Waktu itu memang kami menerima gambaran bentuk bangunan oleh konsultas dua lantai, namun setelah itu tidak ada kabar lagi sampai sekarang,” ungkapnya.
Sebelumnya, pihak terkait pernah melakukan perehapan gedung sekolah. Namun ia menilai perehapan beberapa waktu lalu tidak bisa memecahkan persoalan, karena hanya sebatas mengganti dinding papan menjadi semen.
Dikatakan Khaidir, saat ini rumbel yang tersedia 6 lokal dengan jumlah murid 581 orang. Bahkan akibat kekurangan rumbel, sekolah terpaksa membatasi murid yang ingin bersekolah disana.
“Kasihan kalau warga yang ingin menyekolahkan anaknya banyak yang kita tolak, jadi kami usaha terlebih dahulu bagaimana caranya bisa mempasilitasi agar anak-anak disini tetap bersekolah,” katanya lagi.
Diharapkannya, kepada pemerintah melalui dinas terkait agar segera tanggap atas persoalan ini yang tengah membulitnya. Ia juga menginginkan pihak terkait memperhatikan kondisi sekolah tidak sebatas sample saja, namun juga perlu diperhatikan apa yang dikeluhkan guru-guru terhadap berbagai persoalan yang menjadi hambatan di sekolah.
Untuk diketahui, Rumdis yang dijadikan dua lokal tersebut itu ada 4 rumbel yakni kelas IV C, IV D, V C, dan V D. “Dua pagi, dua kelas lagi jadwal belajar sore,” tutup Kepsek SDN 09 Tembilahan Hulu.(mirwan)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi