10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Kepala UPT Disbun Kecamatan Reteh Akui Pekerjaan Tanggul di Sungai Keluang Tidak Sesuai Bestek

Bagikan..

Tembilahan, detikriau.org – Kepala UPT Dinas Perkebunan Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir Sugiono mengakui pengerjaan proyek tanggul di Dusun Sinar Pelita Desa Pulau Ruku tidak memuaskan. Bahkan ia juga membenarkan hasil fisik pekerjaan dikerjakan tidak sesuai bestek.

Menurut Sugiono, seharusnya memang tinggi tanggul setinggi 1,25 M dengan lebar atas 3 M dan lebar bawah 4 meter.

“Saya akui pekerjaan tidak memuaskan dan juga tidak sesuai bestek. Tapi kondisi ini terjadi disebabkan beberapa hambatan dilapangan,” Sampaikannya melalui sambungan selular kepada detikriau.org, kamis (27/10/2016)

Diterangkan Sugiono, proyek tanggul sepanjang 4 KM itu memang didanai melalui APBD Inhil Tahun Anggaran 2015 namun ia mengaku lupa besaran biaya yang dianggarkan.

Dalam proses pengerjaan kata Sugiono, ternyata masyarakat tidak mengijinkan lahan mereka digali untuk pengambilan material tanah keperluan pembuatan tanggul. Pekerja akhirnya hanya melakukan pengambilan tanah dipinggiran tanggul.

Kondisi tersebut semakin dipersulit dengan terjadinya kerusakan satu-satunya alat berat yang dipergunakan.

Dengan kondisi seperti ini, meski hasil pekerjaan tidak sesuai bestek namun realisasi fisik pekerjaan, Dinas hanya menghitung berdasarkan kubikasi.

“Saya juga merasa kecewa dengan hasil pekerjaan. Apalagi sepengetahuan saya sampai saat ini biaya konsumsi pekerja dan mapping belum dibayarkan oleh rekanan pelaksana. Alat berat yang rusak sampai hari ini juga masih berada dilokasi,”diterangkan Sugiono

“saya lupa siapa rekanan pelaksananya. Untuk teknisnya coba pertanyakan kepada pejabat di Disbun Kabupaten, Surya,” Tutup Sugiono.

Dikomfirmasi ulang, tokoh masyarakat setempat, M Sultan membantah bahwa masyarakat tidak mengijinkan lahan mereka digali untuk diambil material tanah keperluan pembuatan tanggul.

Menurutnya, sulitnya pengambilan material tanah untuk proyek penyelamatan perkebunan masyarakat itu satu-satunya hambatan hanya dikarenakan keterbatasan kemampuan alat berat.

“Alat beratnya berukuran kecil sehingga tidak bisa berkerja optimal untuk melakukan penggalian, bukan karena masyarakat.” Bantah M Sultan./ dro