“Bukanlah disebabkan kondisi alam tetapi lebih dilatarbelakangi unsur kelalaian”
Tembilahan (www.detikriau.org) – Keropos, tiang besi penopang jaringan lampu PLN di Parit Enam Kecamatan Tembilahan Hulu Tumbang. Akibat kejadian ini, satu unit kendaraan pick up ringsek dan nyaris menimbulkan korban jiwa.
Menurut keterangan warga setempat, Mahat, kejadian ini awalnya disebabkan hembusan angin menjelang akan turunnya hujan. Sebelum tiang penyangga jaringan PLN itu tumbang, papan baleho berukuran jumbo yang berjarak hanya beberapa meter dari posisi tiang, juga ambruk.
“kejadiannya kurang lebih sekira pukul 12.00 Wib. Saat itu hembusan angin tidaklah berapa kuat. Tetapi karena memang kondisi tiang penyangga baleho dan tiang listrik sudah keropos sehingga tidak mampu menahan hembusan angin dan akhirnya patah,”Cerita Mahat pemilik Bangsal yang kendaraan angkutan pickupnya terlihat ringsek tertimpa tiang listrik, Ahad (27/10)

Masih menurut Mahat, jauh sebelum kejadian ini, ia dan beberapa warga setempat sudah beberapa kali memberitahukan pihak-pihak terkait akan kondisi tiang penyangga baleho dan tiang listrik tersebut. Hanya saja hingga kejadian ini, sama sekali tidak pernah direspon.
Rudy Ahmad, warga setempat lainnya juga menyampaikan pernyataan yang tidak jauh berbeda. Menurutnya, selama puluhan tahun bertempat tinggal didaerah tersebut, selama itu pula ia sama sekali tidak pernah mengetahui adanya perawatan apalagi penggantian tiang penyangga listrik tersebut. Bukan hanya satu unit, tetapi hampir seluruh tiang penyangga listrik yang berdiri dipinggir jalan lintas Provinsi itu kondisinya sudah sangat memprihatinkan, ia berharap kejadian ini segera mendapat tanggapan agar nantinya tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
“Tadi beberapa saat setelah kejadian, tiang listrik yang tumbang dan memakan hampir separoh badan jalan itu nyaris mencelakai pengguna jalan diakibatkan kabel litrik yang berseliweran di badan jalan, seorang pengendara sempat tersangkut. Untung saja saat itu arus listrik sudah terputus sehinga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.”Pengakuan Rudy.
Raja Rusli, seorang warga yang kediamannya persis didepan lokasi tumbangnya tiang penyangga listrik tersebut malah menegaskan bahwa kejadian ini bukanlah disebabkan kondisi alam tetapi lebih dilatarbelakangi unsur kelalaian. Dibenarkan Raja Rusli, selama puluhan tahun tiang-tiang listrik yang rata-rata sudah keropos itu tidak pernah dilakukan perawatan sehingga kondisinya setiap saat akan rawan patah. Bahkan dalam kesempatan itu ia juga mengkritik kinerja PLN Rayon Tembilahan.

Sesuai aturan, Raja Rusli menyatakan bahwa posisi rumahnya ia dirikan sejauh 15 meter dari sisi badan jalan. Namun ia sangat menyesalkan aliran kabel distribusi listrik PLN malah masih dipasang tepat melintas diatas rumahnya. Kondisi seperti ini menurutnya jelas akan membahayakan dirinya dan keluarga.
“saya sudah berkali-kali menyampaikan persoalan ini, tapi juga tidak pernah direspon. Saya membangun rumah memiliki IMB, tapi sekarang rasanya sepertinya saya membangun diatas tanah tumpangan. Tolonglah PLN segera tindaklanjuti keluhan saya ini. Ini sangat membahayakan kondisi keselamatan kami sekeluarga apalagi dengan fasilitas tiang listrik yang sudah sangat tidak layak,” Sampaikan Raja Rusli.
Dari pantauan lapangan, penyebab patahnya tiang penyangga distribusi listrik milik PLN Rayon Tembilahan tersebut jelas memang disebabkan kondisinya yang sudah sangat keropos. Dari sisa patahan, tampak tiang sudah berkarat sehingga tidak akan mungkin lagi mampu untuk menahan beban yang berat.
Disamping tiang listrik yang patah tersebut, tampak jelas tiang-tiang penyangga distribusi listrik milik PLN Rayon Tembilahan yang berjejer disamping sisi badan jalan sudah dalam kondisi yang tidak jauh berbeda. Bahkan, cukup banyak tiang yang sudah terlihat condong.
Jika lambat diantisipasi dengan segera dilakukan penggantian, sangat mungkin kejadian serupa akan kembali berulang dan mungkin saja akan menimbulkan korban jiwa.
Terkait persoalan ini, Manajer PLN Rayon Tembilahan, Budi Warman ketika dicoba untuk dilakukan komfirmasi wartawan melalui sambungan telepon selularnya tidak bersedia menjawab. Bahkan pesan singkat yang dikirim ke nomor pribadinya juga tidak dibalas.
Berdasarkan keterangan salah seorang sumber saat dikomfirmasi dilokasi kejadian membenarkan bahwa kondisi tiang penyangga distribusi listrik ini sudah sangat tidak layak.
Secara aturan menurut penjelasannya, seharusnya, selambat-lambatnya setiap lima tahun sekali, kondisi fasilitas tiang distribusi listrik harus dilakukan pengecekan. Jika kondisinya memang sudah tidak memungkinkan harusnya segera dilakukan penggantian. Dikatakan sumber yang enggan namanya untuk dipublikasikan ini, sepengetahuannya, usia tiang-tiang penyangga litrik ini setidaknya sudah diatas 25 tahun. (dro)


dahnya PLN TBH nya keropos uyuh..tihangnya gen rubuh…tutup haja lah PLN tu ganti dgn PLN (Perusahaan Lilin NEgara)