Hasbulah: Kalau boleh jujur kami tidak pernah melihat itikad baik dari ketua Partai Golkar Inhil untuk membesarkan partai ***
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golongan Karya (Golkar) Kecamatan Tempuling, Hasbullah, SH, mengatakan bahwa dinamika yang terjadi di tubuh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II partai Gokar Inhil saat ini harus disikapi dengan Proforsional dan Profesional oleh semua pihak.
Karena menurut yang bersangkutan Partai Gokar bukan Partai Gurem, tapi partai intlektual dan berkulitas. “Apa yang dilakukan 13 PK pengusung Musdalub golkar Inhil adalah sah karena memang diatur dalam dalam Petunjuk Organisai (PO) AD/ART Partai Partai Golkar,”tegas Hasbullah, Jumat (25/1).
Masalah pemecatan kader, lanjutnya juga diatur pada PO dan AD/ART Partai. Sehingga langkah itu dinilai sah namun jika mengacu pada aturan dan mekanisme yang dimilki Partai. Dia bahkan membantah kalau pihaknya dikatakan tidak loyal. Menurut dia, silahkan menjawab dengan jujur dan bukan hanya bertanya kepada pihak yang pro maupun kontra.
“Silahkan tanya langsung pada kader dan para simpatisan partai yang ada dilapangan apa yang sebenarnya terjadi. Seperti HUT Partai Golkar, sudah tiga tahun belakangan ini DPD II Inhil, tidak pernah memperingatinya,” papar Hasbulah menjelaskan.
Padahal menurut dia, ajang itu bisa dijadikan sebagai ajang untuk mengevaluasi dan silaturahmi partai. Ajang yang mana antara pengurus, kader, simpatisan dan masyarakat bisa berbagi sebagaimana yang berbunyi pada motto partai, Suara Golkar Suara Rakyat.
“Kalau boleh jujur kami tidak pernah melihat itikad baik dari ketua Partai Golkar Inhil untuk membesarkan partai ini. bahkan kami menilai orang-oranmg disekitarnya adalah penyumbang pemikiran negatif,” sebutnya.
Hasbullah menyebut, buktinya Orientasi Fungsionalis Partai malah memungut biaya dari PK-PK Golkar. Padahal baru saja akhir tahun 2012 DPD II Golkar Inhil menerima bantuan dana Konstituen dari pemkab Inhil.(dro/*1)


sebenarnya ketua golkar inhil adalah BONEKA, dia siboneka tak bisa berbuat apa-apa untuk partainya dan itu terlihat semakin jelas setelah pemilik boneka tsb dilengserkan, wong dari awalnya saja pendidikan siketua penuh misteri gimana mau bisa kerja membesarkan partainya………