14 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Konsumsi Daging Kepiting Mampu Picu Asam Urat. Tapi Tunggu Dulu, Ketahui Juga Manfaatnya Bagi Tubuh

Bagikan..
Foto ilustrasi masakan kepiting: Internet

Detikriau.org – Siapa sih yang tidak kenal kepiting? daging hewan air bercangkang ini banyak digemari masyarakat. Sayangnya, dibalik rasanya yang lezat, ada anggapan yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi daging kepiting bisa memicu datangnya masalah asam urat.

Dilansir doktersehat.com, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2004 silam, para ahli mencari tahu kaitan antara makanan seperti seafood, daging-dagingan, dan produk susu dengan risiko penyakit asam urat atau gout. Hasilnya, daging-dagingan dan makanan laut terbukti mampu meningkatkan risiko penyakit asam urat. Sebaliknya, produk susu justru mampu menurunkan risikonya.

Makanan laut seperti kerang, udang, cumi, dan kepiting kaya akan kandungan purin yang memang bisa meningkatkan risiko asam urat.

Meski terbukti mampu meningkatkan resiko terkena asam urat, daging kepiting ternyata juga memberi manfaat kesehatan yang baik.  daging kepiting juga mengandung 59 mg kalsium, 1,5 gram lemak, 19 gram protein, 0,8 mg zat besi, vitamin A, vitamin B12, dan vitamin C. Kepiting juga kaya akan kandungan selenium yang sangat baik bagi sistem kekebalan tubuh.

Sebuah penelitian menghasilkan fakta bahwa kandungan selenium, omega 3 dan tembaga yang bisa ditemukan di dalam daging kepiting ternyata bisa melindungi jantung. Daging kepiting juga cenderung rendah lemak jenuh sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh, bahkan kandungan vitamin yang juga terdapat didalammya dianggap mampu menjaga kesehatan mata dan membantu proses penyembuhan luka.

Dari hasil penelitian ini, benar bahwa mengkonsumsi daging kepiting akan mampu memicu timbulnya penyakit asam urat, namun dibalik kekurangannya, daging kepiting ternyata juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan yang baik.

Melihat adanya fakta ini, tidak masalah jika kita mengonsumsi kepiting. Hanya saja, frekuensi memakannya memang sebaiknya tidak terlalu sering untuk dilakukan demi mencegah datangnya masalah asam urat./*

Editor: Am