TEMBILAHAN (detikriau.org) – Memaksimalkan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), jajaran Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melakukan sistem jemput bola, yakni dengan menyambangi secara langsung rumah ODGJ.
Seperti yang terlihat pada Senin (9/11/2015) pagi, rombongan yang dipimpin Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Khusus Diskes Inhil, Devi Natalia didampingi stafnya, Sri Sebayang, serta Dokter Spesialis Jiwa, Nurmi Widiarti dan petugas kesehatan dari Puskesmas mendatangi 2 rumah ODGJ di Jalan Gerilya, Kecamatan Tembilahan Hulu.
Saat itu, rombongan pertama kali mengunjungi rumah pasien ODGJ di Gang Binjai, Jalan Gerilya dengan berjalan kaki sejauh lebih kurang 1 kilometer.
Meski berjalan kaki melewati jalan setapak yang di sebagian tempat terdapat genangan air dan lumpur, serta di kiri dan kanan jalan hanya terlihat pemandangan semak belukar, rombongan tetap semangat menuju lokasi, untuk memberikan pengobatan secara langsung kepada pasien ODGJ.
Ketika sampai di lokasi tujuan, rombongan terlebih dahulu melihat tempat pasien ODGJ ini biasa di pasung dan meminta keterangan dari pihak keluarga tentang penyakit dan kondisi yang diderita pasien saat ini.
Setelah itu, barulah rombongan melakukan pendekatan persuasif kepada si pasien, yakni dengan mengajak pasien berbincang dan bersenda gurau, sebelum dilakukan pengobatan melalui penyuntikan oleh dokter.
Pada kesempatan tersebut, Kasi Kesehatan Khusus Diskes Inhil, Devi Natalia mengatakan, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari suaminya, Ha (37) menderita penyakit ini sudah cukup lama dan pernah pula dibawa berobat oleh pihak keluarga ke Pekanbaru.
“Kata suaminya tadi, pasien ini sempat dipasung, karena bisa mengganggu anggota keluarga dan berkeliaran tanpa memakai busana. Jadi, untuk pengobatannya dilakukan dengan penyuntikan, sebab sebelumnya sudah sering diberi obat oleh tenaga kesehatan dan Puskesmas tapi tak diminum,” tutur Devi.
Usai mengobati ibu empat anak tersebut, rombongan kembali bertolak menuju rumah pasien ODGJ lainnya di Jalan Gerilnya, untuk melakukan pengobatan secara langsung terhadap pasien.
Di rumah kedua ini, rombongan mendapati pasien HS (30), yang sudah dipasung oleh pihak keluarga sejak 10 tahun yang lalu, dikarenakan pasien sering mengamuk serta sempat memecahkan peralatan rumah tangga dan menyerang keluarganya yang ada di dalam rumah.
“Dari keterangan keluarganya, selama ini pasien belum pernah mendapatkan pengobatan medis, hanya berobat kampung saja. Jadi, sesudah ini kita harapkan pasien dapat diberikan obat dengan penyuntikan secara terus menerus, sampai kondisinya membaik dan bisa berbaur bersama masyarakat,” tambahnya.
Senada dengan itu, Dokter Spesialis Jiwa, Nurmi Widiarti menyatakan bahwa penanganan pasien jiwa ini akan dilakukan dengan pemberian suntik secara rutin oleh tenaga kesehatan setempat. Apabila dinilai pasien sudah kooperatif, barulah diberi obat-obatan berupa tablet.
“Dalam pengobatan pasien ini, yang paling penting adalah dukungan keluarga dan masyarakat, dengan terus memberikan perhatian dan tidak mengucilkannya, sehingga kondisi pasien bisa segera membaik,” imbuhnya. (adi/adv)


BERITA TERHANGAT
Kabid SD dan GTK Disdik Inhil Jadi Komandan Upacara Peringatan Hardinas Tingkat Kabupaten Tahun 2024
Antisipasi Penyebaran TBC, Petugas Kesehatan Diminta Giat Lakukan Sosialisasi dan Mendata Pasien
Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Diskes Harap Pembentukan 3 Perda Yang Diusulkan Dapat Terwujud