Terkait Terlantarnya Seorang Laki-laki Buta Asal Sragen di Desa Sialang Panjang
www.detikriau.wordpress.com (Tembilahan) – Kesan cuek Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Indragiri Hilir (Kab. Inhil) akan terlunta-luntanya seorang laki-laki buta akibat penyakit katarak di desa sialang panjang menimbulkan keprihatinan kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Menurutnya, apapun alasannya, Dinsos harus ambil peduli karena Dinsos memiliki porsi terbesar dalam mengemban amanat UUD 45 pasal 34.
“Kenyataan ini tentunya membuat kita sangat kecewa. Apapun kondisinya, siapapun abdi Negara yang mengabdi di dinsos harus memiliki jiwa sosial dengan porsi yang lebih dibandingkan dengan abdi Negara di dinas-dinas lainnya. Artinya, siapapun masyarakat miskin yang menyambangi dinas ini, harus diberikan pelayanan maksimal dan sungguh-sungguh. Kalau kita bicara masalah sosial, tentu tidak akan pernah ada habis-habisnya. Dalam pelaksanaannya, tentunya Dinsos memiliki porsi terbesar sebagai pengemban amanat UUD 45 pasal 34 tersebut. ”Ungkap Zakiyun, Ketua LSM Pekat, melalui sambungan telepon selular, Selasa (20/9/2011).
Ditambahkan Zakiyun, dirinya sangat berharap agar Dinas Sosial Inhil segera mengambil langkah konkrit terkait kasus ini. Kesan tidak peduli yang dilontarkan oknum Dinsos terhadap beberapa orang warga Sialang Panjang yang mengadukan permasalahan ini tentunya akan semakin memberikan raport merah akan kinerja di dinas sosial ini.” Ujarnya.
Sekedar mengingatkan, Abd. Yasir (70) Laki-laki renta asal Sragen Provinsi Jawa Tengah ini, kini menggantungkan nasib dari belas kasihan warga. Untuk sekedar menyambung hidup, warga yang merasa iba, secara bergantian memberikan Yasir bantuan panganan seadanya.
Beberapa kali usaha yang dilakukan oleh seorang tenaga pengajar, Fadli didampingi beberapa orang warga Desa Sialang Panjang untuk mengadukan permasalahan ini kepada Dinsos Kab Inhil, tidak mendapatkan respon positif. Naifnya, oknum di Dinas yang memang diberikan tugas mengurusi masyarakat yang bernasib kurang menguntungkan ini terkesan ogah memberikan pelayanan.
“Tentunya sangatlah naïf seorang yang duduk di Dinas Sosial tidak mau berpikir mencarikan solusi membantu fakir miskin, karena toh mereka memang digaji untuk itu.” Sindir Fadli dengan menghela nafas.” Saat berbicara dengan detikriau.wordpress.com beberapa waktu lalu.(fsl)


BERITA TERHANGAT
Kenapa Saat Imlek Hujan Selalu Turun, Ini Penjelasannya
Tahukah Kamu Mengapa Pi Network Dikembangkan Secara Tertutup?
Wajib Tau! Ini Kesamaan dan Perbedaan Utama Antara