Tembilahan (detikriau.org) – Cukup saja Desa Pungkat yang menjadi ‘tumbal’ akibat kehadiran perusahaan sawit, PT Setia Agrindo Lestari (PT SAL), jangan sampai konflik seperti ini juga meledak di kecamatan-kecamatan Inhil lainnya.
Pernyataan ini disampaikan aktifis mahasiswa yang menggelar aksi demo di kantor DPRD Inhil Jalan Subrantas Tembilahan, Kamis (14/8).
Dalam aksi di kantor DPRD Inhil massa mahasiswa juga menuding DPRD Inhil tidak aspiratif dengan kesusahan masyarakat.
“Saat ini Pungkat sudah menjadi korban, jangan sampai kejadian ini juga terjadi di kecamatan lainnya,” ingatkan Sultan, aktifis HMI Tembilahan dalam orasinya.
Sebutnya, saat ini perusahaan PT SAL sudah merambah di kecamatan lainnya, maka kalau persoalan ini tidak disikapi dengan serius dan segera maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi penyebab timbulnya konflik-konflik lainnya.
Aktifis lainnya menyampaikan, keberadaan perusahaan sawit di Inhil telah menimbulkan kerugian dan keresahan di kalangan warga. Bahkan, menimbulkan korban di kalangan warga, seperti kasus Desa Pungkat.
Kedatangan mahasiswa di DPRD Inhil jalan HR Subrantas Tembilahan diterima beberapa anggota DPRD Inhil, seperti M Arfah, Edy Hariyanto, Junaidi, Nazaruddin mamase dan Awandi. (Ahmad Tarmizi)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi