11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Mahrum: Apakah di Inhil Masih Ada Hukum dan Keadilan ?

Bagikan..

ilustrasiTembilahan (detikriau.org) — Ketua Koordinator aksi massa demontrans Desa Gembira dan Teluk Kabung, Mahrum menuntut Pemerintah kabupaten Indragiri Hilir untuk tidak berpangku tangan menyikapi perselihan antara warga 2 Desa di Kecamatan Gaung dengan PT Bina Duta Laksana (BDL). Mahrum berteriak, mereka ditindas, diberlakukan tidak adil dan dijajah diatas tanah warisan nenek moyang mereka sendiri.

“Kalau memang masih ada keadilan dan hukum di Bumi ini, tolong tegakkan. Kami hanya masyarakat kecil yang mengais hidup dari tanah warisan nenek moyang kami. Kini kami terinjak-injak oleh keserakahan. Jangan jajah kami diatas tanah impian keluarga dan saudara kami yang tidak seberapa ini, “Pekik Mahrum melalui sambungan telepon selularnya dengan nada suara berapi-api kepada detikriau.org, Kamis (8/5/2014)

Dalam kesempatan ini Mahrum membenarkan bahwa sehari sebelumnya (rabu, 7/5/2014.red) mereka telah melakukan aksi unjuk rasa ke PT BDL. Mereka menuntut kejelasan persoalan kerusakan perkebunan kelapa warga akibat serangan hama kumbang beberapa waktu lalu yang hingga hari ini menurut Mahrum tidak pernah ada kejelasan. Disamping hal itu, warga juga menuntut untuk dilakukan pengukuran ulang letak tapal batas antara lahan milik perusahaan dengan tanah warga.

Menurut Mahrum, warga meyakini berdasarkan berbagai bukti dilapangan, perusahaan telah mencaplok tanah milik masyarakat termasuk mereka juga menuntut kejelasan status akses jalan aktifitas perusahaan yang menurut warga juga berada diatas tanah milik masyarakat.

“Akses jalan yang dipergunakan perusahaan adalah milik masyarakat. kita juga menuntut kejelasan hal ini,” Sampaikan Mahrum

Dalam aksi unjuk rasa itu kata Mahrum tidak ada seorangpun perwakilan perusahaan yang bersedia menemui masyarakat. Seluruh asset perusahaan menurutnya dikawal ketat oleh petugas kepolisian.

Namun, kata mahrum lagi, kuasa hukum masyarakat mengaku sudah dihubungi pihak perusahaan dan direncanakan pada hari jum’at (9/5/2014) akan diadakan pertemuan di Pekanbaru membicarakan persoalan ini.

“Kita menunggu hasil pertemuan itu. jika tidak ada kesepakatan yang kami nilai menguntungkan masyarakat, kita akan kembali lakukan aksi. pastinya dengan jumlah massa yang lebih besar,” Ancam Mahrum

Dalam kesempatan komfiramsi ini, Mahrum juga meminta agar pihak pemerintah kabupaten turun tangan membantu mencarikan penyelesaian persoalan antara masyarakat dengan PT BDL. Malah saat itu Mahrum mempertanyakan apakah masih ada keadilan dibumi yang dijuluki seribu parit ini.

“Tolong pemerintah jangan hanya berpangku tangan. kami ditindas dan dizholimi. Bantu kami.” Pinta Mahrum (dro)