
Tembilahan (detikriau.org) – Memasuki musim penghujan, rusaknya infrastruktur jalan mulai banyak dikeluhkan masyarakat terutama masyarakat diperdesaan. Mereka berharap, persoalan infrastruktur yang dinilai tak pernah tuntas ini dapat menjadi prioritas pemerintah kabupaten Inhil kedepannya.
Adi, pedagang keliling warga Tembilahan menuturkan bahwa setiap penghujung tahun, saat curah hujan tinggi dan naiknya permukaan air, hampir seluruh jalan penghubung kecamatan terutama dibagian utara pesisir Inhil rusak. Akibat tergenang air, badan jalan menjadi becek dan licin.
“Dengan kondisi seperti ini, tranportasi menjadi sulit. Namun karena pekerjaan ini satu-satunya mata pencaharian yang menafkahi keluarga saya, sesulit apapun, kita akan tempuh.” Ungkap Adi di Tembilahan, selasa (25/11)
Ditambahkan Adi, persoalan kerusakan jalan penghubung Kecamatan ini bukan persoalan baru. Kejadian serupa ini terus berulang setiap tahunnya. Hanya saja sejauh ini, persoalan infrastruktur jalan yang dinilainya sudah menjadi kebutuhan vital masyarakat itu seakan tak pernah terselesaikan.
“Kita hanya berharap dibawah kepemimpinan pak Wardan persoalan ini dapat menjadi prioritas untuk dituntaskan,” Harap Adi
Tidak hanya Adi, dalam sebuah kesempatan perbincangan belum lama ini, Herman, warga Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) juga menyampaikan keluhan senada. Ia juga membenarkan bahwa saat musim penghujan tiba, seluruh ruas jalan menjadi rusak.
“ setiap tahun bang. Entah kapan kami bisa merasakan memiliki infrastruktur jalan yang setidaknya memadai.” Ujar Herman. (dro)


jangankan jalan antar kecamatan, jalan tambilahan mulai dari lampu merah manuju rumbai hancur. ujarnya hagan menyambut MTQ, tapi itihi masih licak. apa manimbun lawan pasir narai, sampai bang toyib bulik gin kada pacangan karas tanahnya.