10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Masyarakat Nilai Program Wajib Hanya Sebatas Slogan

Bagikan..

Tembilahan (www.detikriau.org) – Keputusan yang diterapkan Madrasyah Aliyah Negri (MAN) Tembilahan untuk menyetorkan biaya bagi siswa baru secara sekaligus dirasakan sangat memberatkan. Dengan kondisi ekonomi yang sulit seperti saat ini, mereka berharap ada kebijakan dari pihak sekolah agar orang tua tidak terlalu terbebani.

“Kita hanya ingin mempertanyakan saja program wajib belajar 12 tahun pemerintah. Kalau seperti ini, saya menilai program ini hanyalah sebatas slogan.” Ungkapan kekesalan yang disampaikan salah seorang wali murid, Boby Darsani di Tembilahan, Selasa (2/7).

Dikatakan Boby, sebagai orang tua dirinya tidak menampik bahwa kewajiban untuk menyekolahkan anak menjadi tanggungjawabnya dalam kondisi apapun. Tapi selaku masyarakat dengan kemampun ekonomi menengah kebawah, tentunya ia berharap pemerintah sebagai pengayom masyarakat memberikan perhatian.

“Hanya dalam hitungan hari kita sudah memasuki bulan ramadhan ditambah perayaan idul fitri seusainya. Semuanya membutuhkan persiapan biaya. Kalaulah sekolah bijak, bukankah tidak sulit jika hanya sekedar memberikan kelonggaran seperti melakukan pembayaran secara angsuran besaran biaya Rp, 2,9 juta itu.” Harap Boby.

Sekjend Forum Komunikasi Organisasi Non Pemerintah (Fokus Ornop) Kab Inhil menyatakan permasalahan seperti ini bukan hanya terjadi di sekolah MAN tetapi juga disebagian besar lembaga pendidikan khususnya di Kab Inhil. Hampir setiap tahun, persoalan yang bisa dikatakan klasik yang sebenarnya tidak terlalu sulit ini seakan terus menjadi persoalan. Ia juga membenarkan gembar-gembor program wajib belajar pemerintah terkesan hanya isapan jempol.

“Harusnya ini menjadi perhatian serius dari semua pihak. Termasuk anggota DPRD kita. Mereka banyak memberikan komentar tetapi hemat saya, hanya sebatas komentar. Yang masyarakat perlukan bukan sekedar omongan tetapi tindakan nyata yang mampu memberikan efek perubahan,” Ujar Indra melalui sambungan telepon selularnya

Persoalan seperti ini menurut Indra sudah menjadi catatan tersendiri bagi organisasi yang mengayomi LSM dan Ormas di Inhil ini. Dalam waktu dekat Ia berjanji akan segera membahas persoalan ini ditingkat kepengurusan Fokus Ornop untuk mencarikan alternative penyelesaian.”Insyaalah kita akan segera tindaklanjuti. Bentuk aksinya akan kita bicarakan terlebih dahulu di tingkat kepengurusan,” Kata Indra. (dro)