
SIAK (detikriau.org) – Tidak cukup hanya dimutilasi, MD, pelaku utama kasus pembunuhan berantai di Kabupaten Siak Provinsi Riau dikabarkan juga mengaku bahwa daging korbannya dijual kepedagang tuak untuk dijadikan tambul (panganan dari daging untuk menemani minum tuak. Red)
Bahkan menurut kabar pengakuannya juga, hanya bagian kemaluan korban yang dibawa pulang untuk dijadikan sop dan digoreng. Katanya untuk penambah kejantanan pria.
Menurut kabarnya juga, setelah membunuh korban, dia mengulitinya. Daging korban kemudian dicincang dengan parang. Untuk kemaluan korban, dia memotongnya dengan pisau carter.
Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dayan, Sik Msi mengaku pihaknya tengah melakukan penelusuran akan kebenaran terkait isu perdagangan daging manusia dari tubuh korban mutilasi tersebut.
“Kita tidak pernah memberikan pernyataan pengakuan tsk tentang daging korban yang dijual ke lapak tuak. Kita minta waktu untuk mengungkap kasus ini,” Jawab mantan Kapolres Inhil ini melalui sambungan selular
Kabar keterangan MD soal menjual daging manusia ini juga dibantah oleh Wakapolres Siak, Kompol Arief Fajar. Menurut Arief keterangan MD tidak bisa sepenuhnya dipercaya.
“Jangan percaya omongan dia (menjual daging manusia ke warung tuak-red). Hari ini ngomongnya gini, besok sudah berubah. Jadi jangan percaya soal jual daging manusia itu,” kata Arief Fajar
Korban yang telah dibunuh MD sebanyak 6 orang. Dari jumlah itu 5 di antaranya anak-anak usia 9 dan 10 tahun. Dan satu orang dewasa usia 40 tahun. (dro)


BERITA TERHANGAT
Bahas Tentang Pemberhentian Anggota DPR, YPS Menerbitkan Buku Berjudul Politik Hukum
Malam Pergantian Tahun, 16 Pasang Muda-mudi di Inhil Terjaring Razia
Gasak Barang Milik Pedagang, Petugas Trantib Pasar di Bui Polisi