10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

MEMBUKA TABIR KEGAIBAN

Bagikan..

syaikh abdul qadir jailanidetikriau.org – MEMBUKA TABIR KEGAIBAN ini adalah sebuah kita yang ditulis oleh seorang wali Allah, Syaikh Abdul Qadir Jailani. Beliau dilahirkan di Naif dikawasan daerah jailan, Persia pada bulan ramadhan 470 H kurang lebih bertepatan dengan tahun 1077 M. Ayahnya bernama Abu Shaleh, seorang yang sangat ta’at kepada Allah dan mempunyai keturunan dengan Imam Hasan, yaitu anak sulung dari Syaidina Ali (saudara sepupu Nabi Muhammad saw) dengan Fatimah (anak perempuan Nabi Muhammad saw).

Ibu Syaikh Abdul Qadir Jailani adalah putri Abdullah Shaumayya, seorang yang juga sangat ta’at kepada Allah, keturunan Imam Husain, anak Ali dengan Fatimah. Jadi Syaikh Abdul Qadir Jailani adalah anak keturunan Hasan dan juga Husain.

Karya Syaikh Abdul Qadir Jailani yang paling agung adalah kitab “Futuhul Ghaib (Membuka Tabir Kegaiban). Kitab ini berisikan 80 (delapan puluh) ajaran dan nasehat sang Syekh yang sangat terkenal diseluruh dunia yang nantinya akan kami tuliskan kembali secara bertahap.

Semenjak kecil Syaikh Abdul Qadir Jailani dikenal dikenal sebagai anak yang pendiam dan mempunyai sopan santun. Ia suka merenung sambil berpikir dan sangat cenderung kepada mistik (pengalaman kerohanian). Setelah berusia 18 tahun. Syaikh Abdul Qadir Jailani mnejadi orang yang paling tamak dengan ilmu dan cenderung ingin selalu bersama-sama dengan orang-orang shaleh. Keadaan inilah yang mendorong dirinya untuk pergi mengembara ke Bagdad, yang pada masa itu menjadi pusat pengkajian berbagai ilmu.

Syaikh Abdul Qadir Jailani juga dijuluki Ghautsul A’zham’ (wali Allah yang paling Agung). Menurut pemahaman orang-orang sufi, Ghaut berada dibawah tingkatan Nabi dalam pangkat kerohanian dan dalam menyampaikan rahmat Allah kepada manusia. Ada juga orang masa sekarang ini yang mengatakan bahwa Syaikh Abdul Qadir Jailani masuk dalam peringkat Ash –Shiddiqun, sebagaimana digelarkan oleh Al-Qur’an untuk orang-orang seperti beliau.

Syaikh Abdul Qadir Jailani meninggal dunia pada tanggal 11 Rabiul Awal 561 H atau Tahun 1166 M.
AJARAN SYAIKH ABDUL QADIR JAILANI

Ajaran Pertama:
Ada tiga perkara yang wajib diperhatikan oleh setiap Mu’min didalam seluruh keadaan, yaitu: Melaksanakan segala perintah Allah, menjauhkan diri dari segala yang haram, dan ridho dengan hokum-hukum atau ketentuan Allah.
Ketiga perkara ini jangan sampai tidak ada pada seorang mukmin. Oleh karena itu seorang Mu’min harus memikirkan perkara ini, bertanya kepada dirinya tentang perkara ini dan anggota tubuhnya melakukan perkara ini.

Ajaran Kedua:
Ikutilah dengan ikhlas jalan yang telah ditempuh oleh Nabi besar Muhammad saw dan janganlah merubah jalan itu. Patuhlah kepada Allah dan Rasulnya dan jangan sekali-kali berbuat durhaka.
Bertauhidlah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya. Allah itu maha suci dan tidak mempunyai sifat-sifat tercela atau kekurangan.
Janganlah ragu-ragu terhadap kebenaran Allah. BErsabarlah dan berpegang-teguhlah keadaNya.
Bermohonlah kepadaNya dan tunggulah dengan sabar.
Bersatupadulah dalam menta’ati Allah dan jangan berpecah belah.
Saling mencintai antar sesame dan janngan saling mendengki.
Hindari diri dari segala noda dan dosa. Hiasilah dirimu dengan ketaatan kepada Allah.
Janganlah menjauhkan diri dari Allah dan jangan pernah melupakanNya.
Janganlah lalai untuk bertobat kepadaNya dan kembali kepada-Nya.
Jangan jemu untuk memohon ampun kepada Allah pada siang dan malam hari. Mudah-mudahan kamu akan diberikan lindungan olehi-Nya dari marabahaya dan azab neraka, diberikan kehidupan yang berbahagia di dalam surge, bersatu dengan Tuhan dan diberi nikmat-nikmat oleh-Nya. Kamu akan menikmati kebahagiaan dan kesentosaan yang abadi disorga beserta para Nabi, orang-orang shiddiq, para syuhada’ dan orang-orang sholeh. Kamu akan kekal didalam surge itu untuk selama-lamanya.
Ajaran ketiga:………….. (bersambung)

Sumber: diterjemahkan oleh Asep Kamal dari kitab Futuhul Ghaib, Karya Syaikh Abdul Qadir Jailani
Dituliskan kembali oleh : Muhammad Faisal