Jakarta (detikriau.org) – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa kabar berita tentang pemindahan makam Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam (SAW) adalah tidak benar.
Menag menyampaikan hal itu dalam Konferensi Pers di kantor Kementerian Agama (Kemenag), Kamis (4/9), setelah mendapat penjelasan resmi dari Duta Besar (Dubes) Arab Saudi di Indonesia, Mustofa bin Ibrahim al Mubarok.
“Penjelasan resmi dari Dubes, tidak ada rencana Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk memindahkan makam Nabi dari tempatnya sekarang,” kata Menag.
Menag menghimbau agar umat Islam di Indonesia tidak terpancing dengan isu pemindahan yang marak diberitakan di media. “Umat Islam tidak perlu terpancing, apa lagi tersulut emosinya,” katanya.
Tabayun dengan Dubes Arab Saudi yang didampingi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Abdul Djamil, Menag menyampaikan perasaan umat Islam di Indonesia yang terkejut dengan berita pemindahan makam Nabi yang bersumber dari The Independent Day, sebuah media di Inggris.
Menurut Dubes Arab Saudi, kata Menag, Pemerintah Arab Saudi tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang pemindahaan makam Nabi dari Masjid Nabawi ke pemakaman al Baqi.
Bahkan Pemerintah Arab Saudi mempunyai komitmen menjaga tempat suci ummat Islam termasuk mempertahankan makam Nabi SAW di Masjid Nabawi. Kepada para tokoh agama dan Ormas Islam umat Islam di Indonesia diharapkan dapat menerima konfirmasi masalah itu, sehingga tidak perlu menguras energi untuk hal yang tidak semestinya.
“Kita jangan terpancing oleh pihak yang ingin mengadu domba umat Islam di dunia,” tandas Menag.
Sementara itu , Komite Ulama Moderat (Lajnah Ad-Diniyyah lil Jabhah al-Wasatiyyah) Saudi Arabia pada Rabu (3/9) telah memberikan pernyataan, bahwa isu pemindahan makam Nabi Muhammad bukan dari fatwa ulama dan bukan pula keputusan pemerintah Kerajaan Saudi Arabia.
Mi’raj Islamic News Agency (MINA), mengutip pernyataan resmi Shouth al-Ummah, Komite Ulama mengungkapkan, berita rencana pemindahan makam Nabi merupakan isu lama yang coba dihembuskan kembali.
“Pemindahan makam nabi merupakan isu yang coba dihembuskan seperti tahun-tahun lalu, dan itu bukan pernyataan institusi resmi ulama maupun pemerintah Kerajaan Arab Saudi,” bunyi pernyataan.
Ulama mengatakan, bahwa kalau yang dimaksud adalah perluasan Masjid Nabawi, itu sudah berlangsung sejak era Khalifah Kedua Umar bin Khattab. Namun tidak menyinggung sedikitpun adanya rencana pemindahan makam Nabi.
Media setempat al-Ahram al-Jadidah memberitakan pandangan ulama, apa yang dimuat surat kabar di Inggris The Independent dan diikuti media-media lain mengenai isu pemindahan makam Nabi, dianggap isu berbahaya yang dapat meningkatkan hasutan baru di kalangan umat Islam di dunia. (dro)


BERITA TERHANGAT
Di Halalbihalal IPDN Jatinangor Wamendagri Bima Arya Tegaskan Komitmen Dukung IPDN Lahirkan Lulusan Berkarakter
Isu Dugaan Pengawalan Preman Menuju Universitas Malahayati Dibantah oleh Dandenpomal Lampung : Kami Datang Berdasarkan Surat Perintah dan permohonan Pihak Yayasan
Gubri Abdul Wahid Hadiri Kegiatan Penguatan dan Percepatan Pembangunan Daerah PKB