10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Menunggu kenaikan dan penurunan harga BBM

Bagikan..
SPBU Kehabisan minyak subsidi menjelang kenaikan harga BBM
SPBU Kehabisan minyak subsidi menjelang kenaikan harga BBM

detikriau.org – Harga minyak mentah dunia saat ini menyentuh titik terendah selama empat tahun terakhir tetapi penurunan tersebut belum sampai ke tangan konsumen.

Minyak Brent Laut Utara, yang dijadikan salah satu patokan internasional turun menjadi US$70 per barel. Satu pekan lalu harga tercatat US$82 per barel. Tren penurunan sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Juni lalu harga minyak sekitar US$115 per barel.

Ini seharusnya menjadi angin segar bagi konsumen yang mengandalkan bahan bakar minyak. Di Inggris, pengendara pun berharap bisa mencicipi kue itu. Kenyataannya, penurunan harga belum dibagi dengan konsumen secara sepadan.

Ketika harga minyak mentah masih tinggi Juni lalu, bensin di SPBU di Inggris dijual rata-rata £1,31 atau sekitar Rp25.000 per liter. Sekarang harga rata-rata £1,24 per liter. Bila disandingkan, harga minyak mentah sudah turun sekitar 25% tetapi harga eceran baru turun sekitar 6%.

‘Keengganan’ melimpahkan bonus penurunan harga minyak juga berlaku pada harga solar, dari harga £1,36 atau sekitar Rp26.000 menjadi £1,28 sekitar Rp24.000 per liter.

Lewat kelompok-kelompok penekan, konsumen mendesak pemerintah segera turun tangan untuk memaksa perusahaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menurunkan harga minyak eceren. Dan sejumlah pejabat terkait pun sudah meminta operator pom bensin untuk menurunkan harga.
Tapi urusan tidak semudah itu. Pasalnya, sebagian harga eceran minyak ditetapkan atas dasar beban pajak juga. Ada pajak pertambahan nilai dan pajak minyak. Jadi bila pajak-pajak tersebut dihapus atau diturunkan maka harga minyak eceran mungkin bisa disesuaikan sesuai dengan pergerakan harga minyak dunia.

Kata sejumlah konsumen di media Inggris, begitu harga sudah tinggi akan sulit untuk turun.

Konsumen di Indonesia juga sedang menunggu-nunggu perubahan harga minyak. Kapan sejatinya mereka akan membayar kenaikan harga minyak bersubsidi?

Setelah pemerintahan pimpinan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak mencabut subsidi minyak di akhir kekuasaannya, maka langkah tidak populer ini berada di pundak pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Seperti disebutkan pemerintah, pencabutan subsidi BBM adalah keniscayaan demi menjaga kesehatan keuangan negara dan kelanjutan pembangunan. Semula kenaikan bahan bakar minyak (BBM) direncanakan bulan ini atau setidaknya sebelum akhir tahun.

Tetapi apakah langkah tersebut akan dilakukan tatkala harga minyak dunia turun seperti sekarang? Bila tidak di masa sekarang, beban subsidi membengkak dan tertunda lagi pengalokasian dana untuk pembangunan infrastuktur, misalnya.

Di Inggris maupun di Indonesia, konsumen lah yang mungkin paling terpukul. Di Inggris, mereka belum menikmati penurunan harga minyak sebagaimana mestinya, sedangkan di Indonesia mereka sudah menanggung dampak kemungkinan kenaikan BBM setelah harga-harga kebutuhan naik, seperti harga cabai.(BBC)