16 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

MPI: Tim Pemkab Inhil Terkesan Sembunyikan Fakta Kondisi Pungkat

Bagikan..

desgelTembilahan (detikriau.org) – Masyarakat Perduli Inhil (MPI) menyayangkan pernyataan pihak Pemkab Inhil dan Upika Gaung yang terkesan menyembunyikan fakta sebenarnya kondisi warga Desa Pungkat saat ini.

“Ada kesan untuk menyembunyikan fakta sebenarnya kondisi warga Desa Pungkat,” Sampaikan Jubir MPI, Tengku Suhandri, Minggu (17/8).

Menurut pria yang akrab dengan panggilan Comel ini, didasarkan fakta yang ditemui PWI Inhil, KNPI dan MPI serta elemen lainnya dilapangan sangat jelas warga dalam kondisi trauma dan banyak  warga yang tidak berani untuk pulang ke desa sejak kejadian itu. Hal ini dapat dibuktikan dari pengakuan langsung warga dan dokumentasi yang dimiliki saat mereka turun ke lapangan.

“jauh hari sebelum tim Pemkab Inhil sampai ke Pungkat, kami sudah lebih dahulu sampai disana dan melihat, mendengarkan termasuk mendokumentasikan kondisi di lapangan. Mereka hanya datang sebentar dan kemudian berphoto dengan siswa SDN 005 hanya sekedar untuk menunjukkan desa ini kondusif, padahal kondisinya sebaliknya,” sesal Comel.

Yang lebih tidak benar lagi menurutnya, Tim Pemkab Inhil dan Upika Kecamatan malah menyatakan informasi yang disampaikan masyarakat yang peduli pungkat sebagai informasi yang tidak benar. Padahal justru kita menangkap bahwa mereka terkesan berupaya menyembunyikan fakta sebenarnya.

Lambannya tindakan yang diambil oleh tim Pemkab Inhil yang dipimpin Asisten I Darussalam menurutnya juga disayangkan banyak kalangan, karena mereka baru tiba di lokasi satu minggu pasca kejadian, dengan alasan takut datang kesana.

“Ada apa sampai aparat pemerintahan sampai takut turun ke daerah yang jelas-jelas adalah warganya, ini menimbulkan pertanyaan besar bagi kita. Tapi yang jelas ini adalah sebuah sikap lalai dan tidak bertanggungjawab,” kecam Ketua LSM PERAN Inhil, Firmansyah.

Ditambahkan Firman, saat kedatangan mereka bersama pengurus PWI Inhil, KNPI Inhil warga secara beramai-ramai menceritakan kondisi mereka yang resah dan trauma, tanpa adanya solusi dan penanganan segera Pemkab Inhil.

“Ketika kami turun ke lokasi, semua warga desa menyampaikan bahwa tidak satupun aparat pemerintahan yang turun pasca kejadian jemput paksa, baik aparat desa, kecamatan apalagi dari Pemerintah Kabupaten,“ beber Firman (Ahmad Tarmizi)