Tembilahan (detikriau.org) – Tingginya intensitas curah hujan disertai banjir pasang memberi dampak negatif pada sektor peternakan, khususnya peternak ayam kampung di kota Tembilahan dan sekitarnya. Rentanya serangan hama penyakit menjadi alasan peternak untuk melepas ternaknya kepasaran. Akibatnya harga ditingkat pengepul anjlok.
“murah bang, stok kita melimpah. Untuk ayam kampung hidup perkilonya hanya Rp 25 ribu. Itupun baru bisa kita terima 2 atau 3 hari kedepan,” Ujar udin, salah seorang pengepul ayam dikota Tembilahan
Menurut udin, sejak masuknya musim penghujan, pasokan ayam kampung dipasaran melonjak tajam. Banyak peternak yang terpaksa melepas ternaknya karena takut serangan penyakit.
Jali pengepul ayam lainnya-pun menyampaikan pendapat serupa. Menurut Jali, dimusim kemarau mereka akan kesulitan untuk mengumpulkan ayam dari peternak. Namun saat ini justru mereka yang kesulitan menerima pasokan dari peternak.
“stok saya aja sampai ratusan. Belum bisa saya jual kepedagang karena pedagang juga kebanjiran stok,” kata Jali
Pantauan detikriau.org, dibeberapa pasar dalam kota Tembiahan dan Tembilahan Hulu, stok ayam kampung pedagang cukup melimpah. Menurut mereka tingginya pasokan ini sudah terjadi sejak dua minggu belakangan. Saat seperti ini, tingkat penjualan juga menurun karena minimnya permintaan ayam dari konsumen.
“musim penghujan bang, pengusaha panganan yang menyediakan ayam juga sepi pembeli,” Ujar Anto
Menurut Anto harga ayam kampung akan meningkat saat musim kemarau karena peternak akan selektif melepas ternaknya kepasaran sedangkan permintaan konsumen bagus.
“Termasuk saat menjelang lebaran dan “musim kawin”. Jawab Anto sembari tersenyum. (Am)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi