
ENOK (detikriau.org) – Pantulan, itulah nama tradisinya yang selalu digelar setiap tahun pada perayaan Idul Adha di Parit Sungai Intan Desa Rantau Panjang Kecamatan Enok.
Jenis tradisi ini hampir sama dengan kegiatan Panjat Pinang, namun panjat pinang biasanya hanya digelar pada peringatan HUT RI dan dengan tampilan aktor biasa-biasa saja. Lain halnya dengan Pantulan dengan penampilan pakaian pesertanya harus dihiasi dengan dedaunan.
“Beginilah tradisi kita dari zaman kami masih kecil,” ujar salah satu warga setempat, Yanor (23) kepada detikriau.org saat berlangsungnya Pantulan, Jum’at (25/9/2015).
Perhatikan saja, peserta yang mengenakan pakaian khas itu nyaris tak dapat dikenal orang lain. Kegiatan ini ditonton mulai dari kalangan anak-anak hingga lanjut usia. Bahkan juga tampak sejumlah penonton dari desa lain
“Unik aja, di kampung kita tidak ada kegiatan Pantulan. Selama ini hanya di Parit Sungai Intan inilah yang ada namanya acara Pantulan,” sebut Mona dari warga desa Tekulai.
Sementara itu, Ketua RT Parit Sungai Intan Herman saat dikonfirmasi menyampaikan, kegiatan tersebut tanpa diprogramkan pun akan terlaksana dengan sendirinya.
Adapun biayanya, Herman menerangkan bahwa masalah pembiayaan dipungut secara suka rela kepada warga setempat.
“Seluruh warga men-suport kegiatan ini, makanya jika kita galang dana pasti akan terkumpul,” katanya. (mirwan)


BERITA TERHANGAT
Polres Inhil Kembali Ringkus Penyalahguna Narkotika. Kali ini di Selensen
IRT di Tanah Merah Ditemukan Tewas Bersimbah Darah. Diduga Korban Curas
Wabup Inhil H Syamsuddin Uti: Nilai Juang H Rosman Malomo untuk Kemajuan Inhil Tak Terlupakan Sepanjang Masa