Plt Dirut PDAM TI Tuding Terputusanya Pasokan Listrik dan Proyek Pengerjaan Jalan Sebagai Penyebab.
TEMBILAHAN (detikriau.org) – Kualitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indragiri Tembilahan lagi-lagi dikeluhkan masyarakat. Dari persoalan pasokan air yang kerap mampet hingga kualitas air yang jauh dari kata memuaskan. Mereka berharap kondisi ini segera mendapatkan perhatian pemerintah agar masyarakat tidak terus dirugikan.
“persoalan seperti ini bukan dalam hitungan satu dua kali, tetapi sudah sangat kerap terjadi. Tidak ada yang lain, pasokan air mampet atau kualitas air yang sangat mengecewakan,” Ujar seorang pelanggan PDAM TI di Kecamatan Tembilahan Hulu, Ayu, ahad (26/10/2014)
Dalam beberapa hari belakangan ini ditambahkan Ayu, kekecewaan masyarakat juga kembali terucapkan, pasokan air berwarna coklat dan berlumpur sehingga sangat tidak layak untuk dipergunakan. “sudah bosan kami mengeluh bang, harusnya ada sikap tegas dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi perusahaan daerah ini.” Pinta Ayu.
Senada dengan Ayu, Budi, pelanggan PDAM di Kecamatan Tembilahan-pun mengeluh. Ia juga berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk segera melakukan pembenahan agar perusahaan daerah ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
“Kita malu mau sebut kepanjangan PDAM sebagai Perusahaan Daerah Air Minum. Hari ini, kualitas airnya jangankan layak untuk diminum, untuk mandi sajapun kita enggan.” Keluh Budi
Sementara itu, Plt Dirut PDAM Tirta Indragiri Tembilahan, Eddywan Shyasby ketika dikomfirmasi mengakui keruhnya pasokan air PDAM TI. Menurut Eddy, salah satu penyebab di akibat jadwal pemadaman jaringan listrik oleh PLN setempat.
“Kita perlu beberapa hari untuk menormalkan air agar bisa bersih kembali setelah terjadinya pemadaman. Selain itu juga diakibatkan pengerjaan proyek pembangunan jalan dalam kota,” jelasnya.
Pembangunan jalan yang berlangsung saat ini menurut Eddy, berpengaruh terhadap kondisi pipa sambungan air PDAM. Tekanan dari atas membuat pipa rusak dan pecah. Sehingga lumpur masuk melalui jalur tersebut
“Pipa yang pecah memberi peluang masuknya lumpur. Jika demikian otomatis suplai air ke rumah-rumah pelanggan sekitar wilayah akan keruh. Fakta inilah yang sebenarnya sedang terjadi,” sebut Eddy.
Ia berharap kepada selurun pelanggan PDAM dapat bersabar dan memaklumi kondisi itu. Dengan segala kemampuan ia akan mencarikan solusi terbaik terhadap berbagai persoalan yang ada. Untuk melakukannya, lanjut Eddy tak semudah membalikan tekapak tangan. (dro/*1)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi