16 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Peleceh AL-Quran di Kateman Ngaku Dapatkan Bisikan Gaib

Bagikan..

Tembilahan, detikriau.org – Hamdani (41) Tersangka pelecehan terhadap kitab suci Al Qur’an di Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir mengaku mendapatkan bisikan gaib untuk memerintahkan pengikutnya menginjak, menyobek dan mengencingi kitab suci umat Islam itu.

“Tersangka Hamdani alias Guru ditangkap karena menyuruh dan melakukan penistaan agama dengan menginjak dan menyobek kitab suci Alquran‎. Pengakuannya itu dilakukan karena ada bisikan gaib,” ujar Hendra, Kamis (30/8)

‎Setelah pemeriksaan, tiga murid Hamdani yang turut diamankan diperbolehkan pulang oleh polisi. Statusnya hanya sebagai saksi karena mengaku dipaksa pelaku untuk melakukan perbuatan tercela tersebut.

“Muridnya sudah boleh pulang, statusnya sebagai saksi. Mereka diperintahkan oleh pelaku,” tambahkan Hendra.

Kepada polisi, Guru mengaku mengajarkan berbuat nista kepada kita suci umat Islam itu karena mendapat bisikan gaib. Tapi Guru tidak menjelaskan makhluk gaib seperti apa yang memberi bisikan tak jelas itu.

“Jadi bisikan gaib kepada pelaku itu mengajarkan supaya berbuat demikian (sobek dan injak Alquran). Bisikan itu yang diajarkan kepada muridnya,” ucap Hendra.

Masih pengakuan Guru, dia mempercayai ajaran kepercayaannya untuk membenci Alquran. Tapi, Guru masih percaya kepada rukun iman lainnya dalam Islam, seperti kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rosulullah.

“Dia masih percaya sama Allah dan Nabi Muhammad, tapi tidak percaya kitab suci. Tidak ada panduan kitab sucinya,” kata Hendra.

Guru ditangkap polisi di rumahnya, Jalan Tunas Harapan Parit 7 RT 10/RW 001, Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, pada Senin sore. Penangkapannya berdasarkan laporan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kateman, Said Adnan Alie (62).

Bahkan beberapa orang diduga muridnya, yaitu Sinda Rajabri (21), Trisulis Tio Rini (30), dan Ardiansyah (36), juga ikut melakukannya. Muridnya ini mengaku terpaksa menistakan Alquran karena dipaksa dan merasa takut akan perintah gurunya./rioauonline.co.id

Editor: Am