TEMBILAHAN (detikriau.org) – Pemberian Obat Massal Pencegah (POMP) Filariasis di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dilaksanakan selama sebulan penuh di Bulan Oktober 2015, yang diantar langsung door to door oleh tenaga kesehatan di wilayah masing-masing.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhil, dr Saut Pakpahan saat berbincang dengan detikriau.org di kantornya, Jalan M Boya Tembilahan, belum lama ini.
Dikatakan Saut, khusus untuk daerah yang baru pertama kali melakukannya, POMP Filariasis dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2015 lalu, yang dicanangkan oleh Presiden RI, Joko Widodo.
“Kita di Inhil sudah memasuki tahun keempat, dimana kali ini pencanangannya dilakukan di masing-masing kecamatan oleh Camat dan Kepala Puskesmas setempat, yang obatnya diberikan langsung kepada masyarakat,” tutur Saut.
Sementara itu, lanjut dokter spesialis penyakit dalam ini, di sebagian tempat pemberian obat pencegah penyakit yang dikenal juga dengan sebutan kaki gajah telah disiapkan di Posyandu dan Puskesmas. Kemudian, dipersilakan masyarakat mengambilnya di lokasi yang telah ditetapkan tersebut.
“Pemberian obat yang disediakan dan didistribusikan langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini, strateginya tergantung Posyandu dan Puskesmas masing-masing,” terang Saut seraya menjelaskan bahwa obat yang disalurkan adalah untuk 500 ribu penduduk di Negeri Seribu Parit. (adi/adv)


BERITA TERHANGAT
Kabid SD dan GTK Disdik Inhil Jadi Komandan Upacara Peringatan Hardinas Tingkat Kabupaten Tahun 2024
Antisipasi Penyebaran TBC, Petugas Kesehatan Diminta Giat Lakukan Sosialisasi dan Mendata Pasien
Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat, Diskes Harap Pembentukan 3 Perda Yang Diusulkan Dapat Terwujud