15 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Pemkab Inhil Komit Kembalikan Kelapa Sebagai Potensi Ungulan Daerah

Bagikan..
Bupati Inhil, HM Wardan
Bupati Inhil, HM Wardan

TEMBILAHAN (detikriau.org) -Mengingat sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani terutama kelapa dalam, maka Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir berkomitmen untuk mempertahankan keberadaan kelapa dalam di Kabupaten Indragiri Hilir.

Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Inhil, HM Wardan dalam sambutannya saat menghadiri salah satu kegiatan di aula Kantor Bappeda Kabupaten Inhil, Jalan Akasia Tembilahan, belum lama ini.

Menurut Bupati, Kabupaten Inhil memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup berlimpah dan beraneka ragam, seperti wilayah perkebunan kelapa yang mencapai luas sekitar 393 ribu hektar, yang merupakan salah satu mata pencarian dan lahan penghidupan bagi masyarakat.

“Kalau boleh dikatakan, untuk wilayah kabupaten, Inhil merupakan daerah terbesar di dunia yang ditumbuhi dan ditanami pohon kelapa. Jadi, sesungguhnya kelapa adalah identitas Kabupaten Inhil, yang bisa dijadikan sebagai potensi unggulan dari daerah ini,” tutur Bupati.

Kendati demikian, lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini, sekarang sudah lebih dari 100 ribuan hektar lahan perkebunan kelapa masyarakat yang terkena intrusi air laut, yang berdampak pada tidak berfungsi dan tidak produktifnya hasil dari perkebunan kelapa tersebut, sehingga masyarakat banyak yang mengalih-fungsikan lahannya menjadi perkebunan kelapa sawit.

“Saya akan tetap mempertahankan kelapa sebagai pohon kehidupan di Kabupaten Inhil, salah satunya melalui Program Gerakan Masyarakat Tanam dan Pelihara Pohon Kelapa. Kemudian, Kita juga sudah mulai menanam kelapa hias di sejumlah titik jalan di Kota Tembilahan,” terangnya.

Selanjutnya ditegaskan Bupati, bahwa pada tahun 2014 ini Pemkab Inhil berkomitmen dan akan lebih fokus pada pembangunan di sektor perkebunan. Dimana, lebih dari 70 persen masyarakat Kabupaten Inhil menggantungkan hidupnya pada hasil perkebunan kelapa.

“Saya harapkan SKPD terkait bisa betul-betul mendata perkebunan yang terkena abrasi. Sebab, masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk membenahinya. Jadi, kita harus membantu masyarakat dengan membuat trio tata air, yakni tanggul, pintu klep dan drainase. Jika tidak, tentu kebun-kebun ini tidak akan berhasil dan gagal panen,” pungkasnya.(dro/adv pemkab inhil)