10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

PENDERITA GIZI BURUK BANYAK DITEMUI DIPINGGIRAN KOTA TEMBILAHAN

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org)– Seseorang dapat dikatakan penderita Gizi Buruk, apabila seseorang tersebut sudah menjalankan perawatan di Rumah-rumah Sakit. Jika tidak dan belum sempat dirawat di RS, seseorang itu tidak dapat dikatakan penderita Gizi Buruk, maka dia bisa dikategorikan penderita Gizi Kurang.

Kondisi fisik penderita Gizi Kurang jauh lebih bagus dari pada penderita Gizi Buruk. Sebab, penderita Gizi Buruk, nyaris segala aktifitasnya sudah tidak ada lagi dan konsisinya sangat lemah, sehingga bisa menyebabkan kematian. Namun untuk Gizi Kurang, penderitanya masih dapat melakukan aktifitas.

“Dari sisi penanganya juga terdapat perbedaan. Khusus penderita Gizi Kurang, bisa ditangani dengan pemberian asupan makanan tambahan,” ungkap Penjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Rasul Alim, Senin (21/5) kemaren.

Beberapa penyebab utama penderita Gizi Buruk, masih menurut Rasul seperti minimnya pengetahuan si ibu yang melakukan perawatan bayi. Salah satunya, mulai dari melakukan pemeriksaan sejak dari masa kehamilan hingga masa usia bayi 1 tahun hingga  dibawah lima tahun (Balita).” Usia satu hari sampai Balita, memang lebih rentan terhadap penderita Gizi Buruk,”paparnya.

Sedangkan untuk Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sambung Rasul, penderita Gizi Buruk yang banyak didapati adalah di daerah Perkotaan salah satunya Kota Tembilahan, khususnya bagi mereka yang berada di daerah-daerah pinggiran kota. Maka dari itu, untuk melakukan upaya mengatasi hal tersebut diatas, Dinas Kesehatan Inhil, terus memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan sang ibu.

“Melaui pos yandu, dimana lokasi penderita Gizi Buruk ditemukan, terutama sekitar pemukiman masing-masing, ibu hamil atau bayi yang baru lahir. Disana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, serta melakukan konsultasi terhadap petugas peyanan kesehatan yang berkompeten,” katanya lagi.

Selain itu, Diskes akan melakukan kerja sama dengan dukun bayi, karena di Inhil, sebagian besar ibu hamil meminta pertolongan melahirkan dengan dukun bayi. Sehingga perlu dilakukanya peningkatan kemitraan anatara Bidan Desa dan Dukun Bayi di setiap daerah.(fen)