Gaung Anak Serka(detikriau.org) – Melambungnya harga kelapa dalam di kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) termasuk di Kecamatan GAS tampaknya tidak berlangsung lama. Harga komoditas perkebunan unggulan masyarakat itu kini kembali anjlok.
Atan salah satu petani kelapa di Kecamatan GAS mengatakan bahwa dirinya merasa khawatir jika harga kelapa terus anjlok
“Risau juge rase hati kalau harge kelape turun terus”,(“khawatir juga saya kalau harga jual kelapa terus menurun”). Sampainya dengan menggunakan bahasa Melayu kepada detikriau.org Sabtu (10/5/2014)
Selain itu, biaya upah kerja dalam proses pengelolaan kelapa hingga siap untuk dijual juga ikut terpengaruh karena kenaikan harga jual yang hanya bertahan dalam beberapa bulan tersebut, kondisi seperti ini membuat para petani kelapa semakin tertekan, penyebabnya ketika harga jual menurun biaya upah kerja tidak ikut menurun
“Kemaren harge jual naik upah kerje juge ikut naik, tapi saat harga kembali anjlok, upah tidak ikut turun, jelaslah kita jadi sulit”. Keluhnya
Hal senada juga disampaikan oleh Robi warga desa Teluk Sungka, ia menyebutkan bahwa dengan turunnya harga jual kelapa saat ini sangat berpengaruh dalam perekonomian keluarganya
“Naik sebentar eh turun lagi bagaimana kita bisa sejahtera kalau begini apalagi sekarang harga barang untuk kebutuhan sehari-hari naik semua”. Sebutnya
Berdasarkan informasi yang diperoleh detikriau.org, penurunan harga komoditi ini sangat drastis, pasalnya dalam kurun waktu satu atau dua hari penurunan harga jual kelapa sebelumnya mencapai Rp 2500 pada bulan April 2014 lalu dan pada 1 Mei 2014 menurun menjadi Rp 2300 perkilonya, dan harga terus anjlok hingga nominal perkilonya Rp 1800, selanjutnya sampai hari ini Sabtu 10 Mei 2014 harga tercatat hanya Rp 1300 perkilonya. (Ahmad Tarmizi)


Itu lah biasa mau dekat puasa lebaran
tolong di perhatikan kasian kami sbg rakyat yg mayoritas petani kelapa…tk sebanding dengan resiko yg kmi kerjakan..