10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

PLN RAYON TEMBILAHAN DEFISIT DAYA. GILIRAN PEMADAMAN KEMBALI DIBERLAKUKAN

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Warga kota Tembilahan berharap PLN Rayon Tembilahan dapat bekerja lebih professional. Jika tidak ada pemadaman listrik, tibanya bulan suci ramadhan tentunya akan semakin menyamankan umat islam yang sedang beribadah.

Ujang 37 tahun,  seorang warga jalan Bunga Tembilahan berharap pihak PLN secepatnya mengantisipasi pemadaman listrik yang terjadi, dikhawatirkannya, tradisi amukan sijago merah yang sering mewarnai setiap menjelang tibanya bulan Ramadhan, tahun ini dapat diminimalisir . “Saat pasokan listrik terputus, masyarakat kebanyakan mempergunakan penerangan lampu minyak ataupun lilin. Sumber penerangan ini sering menjadi penyebab amukan sijago merah. Makanya sebagai masyarakat saya berharap hal ini dapat menjadi perhatian serius dari pihak PLN dengan mengusahakan tidak adanya pemadaman lampu.” Ujarnya.

Pernyataan senada juga datang dari warga Tembilahan lainnya. Yadi, warga jalan Batang Tuaka Tembilahan ini mengeluhkan sering terjadinya pemadaman listrik PLN beberapa waktu belakangan ini.

“Nanti kalau bulan puasa listrik sering padam, ibadah puasa bisa menjadi terganggu. Apalagi disaat menjelang berbuka dan sahur. Makanya saya berharap pihak PLN agar dapat bekerja lebih professional agar ibadah umat islam dibulan suci nanti dapat berjalan dengan tenang,” Pinta Yadi.

 

Berdasarkan penjelasan Manager PLN Rayon Tembilahan Husnul, pihak PLN Rayon Temilahan saat ini terpaksa kembali harus melakukan pemadaman listrik secara bergilir. Hal ini dikatakannya disebabkan adanya difisit daya sebesar 1.550 KW.” Kapasitas mesin kita yang tersedia secara total saat ini sebanyak 9.750 KW. Kebutuhan listrik saat beban puncak mencapai 11.300 KW dan saat normal adalah sebesar 10.300 KW. Karena adanya defisit ini terpaksa membuat kita harus melakukan pemadaman secara bergilir,” Ujar Husnul kepada wartawan diruang kerjanya, Jum’at (13/7)

Ditambahkan Husnul, pemadaman secara bergilir ini diberlakukan dengan waktu 6 hari hidup dan 1 mati. Pemadaman listrik maksimal selama 3 jam.

“Itu batas pemadaman waktu maksimal. Artinya dalam kondisi cuaca yang sangat panas yang menyebabkan kemampuan mesin juga akan merosot. Namun jika cuaca dingin, waktunya tentu akan dapat dipersingkat,” Terangnya.

Dalam kesempatan itu, Husnul juga menghimbau kepada masyarakat agar dapat melakukan penghematan penggunaan listrik agar pemadaman dapat diminimalisir.

Defisitnya daya listrik di PLN Rayon Tembilahan terjadi karena faktor musibah kebakaran yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Menjelang tibanya bulan ramadhan ini menurut Husnul, pihak PLN Rayon Tembilahan akan terus berusaha melakukan perbaikan mesin yang rusak agar kembali dapat dioperasionalkan. (fsl)