SEMARANG — Sengketa hak milik antara Indonesia-Malaysia untuk wilayah Tanjung Datuk, dekat Kecamatan Paloh, Kalimantan Barat, kini dalam statusquo. Tapi Malaysia, baru-baru in, mengusiknya dengan mencoba membangun mercusuar di wilayah sengketa itu, bahkan proyek tersebut sampai melanggar batas wilayah RI
“Kurang lebih ada sekitar satu mil — sesuai perhitungan TNI — masuk ke wilayah NKRI,” ungkap Panglima TNI Jenderal Moeldoko, di sela-sela kunjungan kerja di Markas Kodam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/5).
Namun, kini TNI memastikan tidak ada lagi aktivitas pembangunan tiang pancang suar oleh Malaysia di Tanjung Datuk. TNI telah mengambil sikap tegas dengan menghentikan ulah lancung negeri jiran itu dan ‘mengusir’ seluruh pekerjanya.
“TNI telah mengambil langkah- langkah tegas untuk memempertahankan kedaulatan negara,” kata Moeldoko.
Langkah- langkah politik, menurut Moeldoko, akan dilakukan pemerintah Indonesia dengan melayangkan protes atas sikap yang ditunjukkan negeri jiran itu.
sumber: republika.co.id


Biartkan aja, tunggu nanti kalau Presiden kami Prabowo..! Jangan becubaan ngingkenglah ikam malingsia ae, positif kana jingkang prabowo!
betul—betul—betul,
pilih pemimpin yang berani tegas bela negara….. Prabowo
bener2 maling nih negeri Malay ini,,,,Malingsia !! Memancing di air keruh,,,Indonesia sibuk Capres eee dia diam2 tanam property di tanah orang… ckckck
Hal terburuk jika akhirnya terjadi perang antara MALAYSIA dan Indonesia, INDONESIA tidak akan khawatir sama sekali, sebab MALAYSIA hanya melihat senjata milik TNI yang dipublikasikan sementara tidak mengetahui senjata TNI yang menjadi bagian rahasia operasi,” … INGAT SAHBAT KITA DI ATAS SEKUTU KITA YAITU RUSIA… RUSIA BUKAN SEKUTU TP SAHAT KIATA NKRI…..