Puluhan aktivis PB HIPPMIH berdemo ke DPRD Riau. Mereka mengadukan hancurnya harga kelapa di Inhil. Jika Pemprov Riau tak peduli, puluhan ribu warga bakal jatuh miskin.
PEKANBARU- Sebagai bentuk keprihatinan terhadap penurunan harga kelapa di Inderagiri Hilir (Inhil). Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Besar Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Inderagiri Hilir (PB-HIPPMIH), Pekanbaru menyampaikan aspirasinya ke Gedung DPRD Riau, Selasa (23/10/12).
“Perlu kita ketahui bahwa Kabupaten Inhil merupakan penghasil kelapa terbesar di provinsi Riau dan 80 persen penduduknya bertumpu pada bidang pertanian kelapa,” kata Sudirman, Koordinator Lapangan.
Menurut Sudirman, hari ini harga kelapa di Inhil telah terjadi penurunan yang drastis dan tidak diringi dengan penurunan kebutuhan pokok sehingga hal ini semakin mencekik perekonomian petani kelapa. Juga, peran pemerintah seolah-olah menutup mata dengan penderitaan rakyat dan tanpa ada solusi konkrit dan urgen.
“Permasalahan yang menimpa petani kelapa Inhil, ternyata tidak hanya membawa dampak pada kemerosotan pada perekonomian masyarakatnya saja, tetapi persoalannya juga membawa rasa prihatin bercampur sedih bagi anak-anak petani tanpa terkecuali siapa pun dia,” terang Sudirman.
Selain itu, Sudirman menyampaikan kalau keterlibatan pihak-pihak swasta dalam permainan harga kelapa semakin menyeruak. Pihak pemerintah dan DPRD mesti membuat regulasi harga standar kelapa sehingga mencegah pihak-pihak tertentu dalam mempermainkan harga kelapa.
“Legislatif yang kita kenal selama ini sebagai pengontrol kebijakan pemerintah ternyata hanya dapat diam tanpa memberikan pandangan-pandangan atau solusi bagi pemerintah daerah, khususnya pemerintah Kabupaten Inhil agar petani kepala bisa sejahtera,” ungkap Sudirman.
Di samping itu, Ketua Umum PB-HIPPMIH, Mahmudin menyampaikan beberapa poin terkait tuntutan aspirasinya. “Di sini kami sampaikan beberapa poin yang menjadi tuntutan dari aspirasi kami yakni, Standarisasi harga minimal kelapa, Segera mencabut hak izin operasional PT Pulau Sambu, Menuntut pemimpin Inhil untuk mundur, Realisasi riil APBD untuk penangananan tanggul kelapa,” tutup Mahmudin.
Di dalam aksi tersebut. Ketua DPRD Riau, Johar Firdaus dan Koko Iskandar, Anggota Komisi C DPRD Riau tidak diberi kesempatan oleh para demostran untuk menanggapi dari berbagai aspirasi yang mereka sampaikan.(rtc)


Memang pemkab menutup mata tak mau tau penderitaan rakyatnya karena mereka udah dapat satu tas jadi mereka buta matanya.
Satu tas itu apa ya isinya?
Jangan2 kelapa. .
>_<
Mahasiswa atau pelajar-pelajar sekalian, apakah rekan-rekan sudah tau betul seperti apa kondisi di lapangan, mengapa dan kenapa,
Kamu selama ini pernah terfikir tidak sebutir kelapa itu diolah menjadi berapa produk export tidak atau jangan2 kelapamu sering kau jual keluar daerah ya, kini saatnya kita bersatu warga lokal dan transmigrasi jangan kami yang terus berjuang kalian tinggal menikmati hasilnya kami berani menyeberang berarti siap segalanya bukan aku menjelekkan kalian tapi berfikirlah secara jernih atau kamu main ke pl burung bertanya pada kami sebutir kelapa diolah menjadi berapa produk export kehet
Iyalah kelapa apalagi hasil kita kelapa bukan tanah gambut coooooyyyyyyyy mikir sikit ngapa jangan cuma mikir fb aja
bumi kami di java susah yaaa nyangkul 1 hari pull dihargai 30 ribu rupiah tapi ditanah melayu ini kami bisa kaya raya tapi masih tidak bersyukur .
Dengan menyebut nama allah hai saudara seiman dan setaqwa…mari kita saling bergandeng tangan
aku salut keberanian anda memperjuangkan harga kelapa. tapi berikan komentar yang masuk akal.