25 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Ratusan Mahasiswa Unisi Demo. Paksa Rektor Mundur

Bagikan..

DSC_0025Tembilahan (www.detikriau.org) — Ratusan Mahasiswa Universitas islam Indragiri  (UNISI) paksa Rektor UNISI, DR Ririn Handayani untuk mundur dari jabatannya. Aksi demontrasi yang digelar di gedung kampus FTIK dan Pertanian itu berlangsung dengan anarkis. Meski berada dibawah pengawalan  aparat keamanan, mahasiswa tetap melakukan aksi pembakaran berbagai inventaris fakultas yang kini juga difungsikan sebagai gedung rektorat kampus UNISI.
Pantauan lapangan detikriau.org, Desakan mahasiswa yang dimulai sekira pukul 08.30 Wib itu semakin beranjak siang semakin memanas. tidak mendapatkan kepastian dari rektor, sebahagian mahasiswa mulai terlihat bertindak brutal. kursi, meja, papan pengumuman dan berbagai inventaris kampus lainnya satu persatu ditumpuk ditengah halaman dalam gedung dan akhirnya dibakar. tak tertinggal, pot bunga dan jendela kaca gedung berlantai dua itu dipecah. Pekik  dan nyanyian berlantunkan revolusi menggema tiada henti. mahasiswa terus melakukan aksi dengan anarkis. berbagai kalimat kritikan, kecaman dan desakan terus menggema dari beberapa megaphone yang ditenteng mahasiswa.

Aksi pembakaran yang dilakukan mahasiswa di kampus fakultas Tehnik dan Pertanian jalan Lintas Propinsi parit 1 Kecamatan Tembilahan hulu
Aksi pembakaran yang dilakukan mahasiswa di kampus fakultas Tehnik dan Pertanian jalan Lintas Propinsi parit 1 Kecamatan Tembilahan hulu

deretan jendela kampus Fak tehnik dan Pertanian UNISI parit 1 tampak berantakan setelah diamuk massa demontran
deretan jendela kampus Fak tehnik dan Pertanian UNISI parit 1 tampak berantakan setelah diamuk massa demontran

Dikawal petugas kepolisian, Rektor UNISI, DR Ririn memberikan penjelasan dihadapan massa demontran
Dikawal petugas kepolisian, Rektor UNISI, DR Ririn memberikan penjelasan dihadapan massa demontran

Aksi massa demontrans di gedung rektorat UNISI jalan Swarna Bumi Tembilahan
Aksi massa demontrans di gedung rektorat UNISI jalan Swarna Bumi Tembilahan

Sekira pukul 10.00 Wib, DR Ririn menemui mahasiswa. mendapatkan desakan mundur, Ririn menegaskan bahwa ia diangkat oleh yayasan. jika mahasiswa ingin mendesak ia untuk meletakkan jabatan, Ririn mempersilahkan mahasiswa untuk meminta ke pihak yayasan. “Kapan saja saya siap untuk mundur kalau memang diminta pihak Yayasan. jadi kalau ingin saya mundur, silahkan memintakannya ke Yayasan,” Ujar Ririn
Jawaban Ririn ini sontak semakin membuat mahasiswa semakin brutal. mereka mendesak jawaban Ririn secara pribadi untuk mundur dari jabatan. Karena tak ada kesepakatan, Ririn akhirnya kembali masuk ke gedung rektorat di lantai dua. Mahasiswa kembali melakukan aksi.  Aksi pembakaran kembali dilakukan. kali ini dilakukan dihalaman depan kamus yang berada di Jalan Lintas Provinsi parit 1 Kecamatan Tembilahan hulu itu.
Sekira pukul 11.15 Wib, dikawal puluhan aparat kepolisian, Ririn kembali turun dan kembali mempertegas agar mahasiswa mendesak ke pihak Yayasan bukan dirinya. Usai memberikan penegasan, Ririn bermaksud untuk meninggalkan lokasi demontrasi namun ditahan ratusan mahasiswa. seluruh pintu keluar kampus diblokir. mahasiswa terus mendesak DR Ririn untuk menyatakan kesediaan meletakkan jabatan sebagai rektor.
Aksi dorong dan saling desak antara puluhan aparat kepolisian yang mengawal DR Ririn dengan Mahasiswa terjadi berulang-ulang. beberapa kali niat Ririn untuk meninggalkan halaman kampus dihalangi oleh mahasiswa. mahasiswa akhirnya membuatkan surat pernyataan tertulis kesediaan Rektor untuk mundur dan mendesak Ririn membubuhkan tandatangan tanda persetujuan.
Akhirnya, aksi saling dorong yang terjadi hampir selama 2 jam yang cukup melelahkan itu meluluhkan DR Ririn, sekira pukul 13.17 Wib, DR Ririn pun menandatangani surat pernyataan yang disodorkan Mahasiswa. Diiringi sorak-sorai, Mahasiswa melepas DR Ririn meninggalkan halaman kampus.
Sepeninggalan DR Ririn, sempat terjadi aksi bentrokan. kali ini, puluhan mahasiswa Fakultas Tehnik dan Pertanian yang merasa tidak senang kampusnya dirusak melakukan protes kepada massa demonstrans. protes hampir berbuah bentrokan fisik. untung saja kondisi ini sempat diredam aparat kemanan dan massa demonstran akhirnya bergerak meninggalkan halaman kampus dengan menenteng surat pernyataan mundur DR Ririn untuk menemui pihak Yayasan di Rektorat jalan Swarna Bumi Tembilahan.
direktorat jalan Swarna Bumi, masa kembali melakukan orasi. disini mereka mendesak sore ini juga pihak yayasan mengeluarkan surat penetapan pengunduran diri Rektor. massa demontrans ditemui pihak yayasan yang diwakili oleh Dianto mampanini dan Muammar Qaddafi. yayasan menjelaskan bahwa setiap proses pengunduran tidak semerta-merta bisa langsung dikukuhkan tetapi harus melalui prosedur yang sudah ditetapkan.
“Kita tidak mungkin bisa langsung memberikan penetapan. semua harus melalui prosedur dan aturan yang ada. setidaknya hal ini harus mendapatkan keputusan melalui rapat pengurus yayasan. kita minta mahasiswa untuk mengerti hal ini,” ujar Muammar menjelaskan.
Lagi-lagi mahasiswa tidak menerima penjelasan yang diberikan pihak yayasan. karena menilai tidak ada ketegasan. mahasiswa kembali bertindak anarkis. deretan jendela kaca direktorat eks kantor DPRD Inhil itupun dihujani batu.
Melalui dialog panjang yang cukup sekali-kali kembali memanas hingga menjelang pukul 17.00 Wib, disimpulkan pihak perwakilan yayasan, kamis (6/2) malam akan berangkat ke PKU menemui ketua yayasan membicarakan terkait beberapa desakan massa demontrans.
Selain menuntun rektor UNISI, DR Ririn handayani mundur, massa demonstrans juga menuntut adanya kejelasan akan status UNISI termasuk Akreditasi, tranparansi pengelolaan keuangan serta mempertimbangkan untuk melakukan pengangkatan rektor UNISI baru. (dro)