10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Ratusan Warga Cabut Portal PT SHM. Perusahaan Sebut Mereka Massa Bayaran

Bagikan..

pembongkaran portalTEMBILAHAN (detikriau.org) – Ratusan warga di lima desa Kecamatan Kemuning dan Keritang, melakukan aksi pencabutan portal milik PT Sabuk Hijau Mutiara (SHM) yang terletak di Desa Lubuk Besar Kecamatan Kemuning, Senin (22/9).

Berdasarkan informasi yang didapatkan detikriau.org, aksi ini dilakukan masyarakat sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap aktivitas perusahaan. Apalagi sebagian besar lokasi Hutan Tanaman Industri (HTI) perusahaan diklaim warga berada diatas lahan perkebunan mereka.

“Tanah ini adalah lahan perkebunan warga yang sudah digarap masyarakat jauh hari sebelum kedatangan perusahaan,” ujar Yusuf warga Kotabaru Reteh, Kecamatan Keritang.

Sesaat sebelum aksi pencabutan portal, warga juga menyampaikan keluhan mereka kepada Asisten I Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Indragiri Hilir (Inhil) yang berkunjung ke lokasi konflik.

Di hadapan Asiten I warga mendesak agar Pemkab Inhil untuk segera mencarikan solusi terhadap persoalan itu sebelum terjadinya sesuatu hal yang sama-sama tak diinginkan.

Camat Kemuning, Raja Arliansyah saat dikomfirmasi membenarkan adanya tindakan pencabutan satu portal milik perusahaan oleh masyarakat. Namun aksi itu cukup sampai disitu, karena pemerintah setempat dan aparat kemanan bisa menenangkan warga yang sudah mulai tersulut emosi.

“Kalau tidak cepat ditenangkan mungkin saja akan ada aksi lain dari warga. Tapi Alhamdulillah situasi bisa dikendalikan dengan cepat, “jawab Arliansyah.

Sementara itu, Direktur PT SHM, Boy, saat dikomfirmasi melalui sambungan selulernya juga membenarkan adanya pencabutan satu portal milik perusahaan.

“Benar ada portal kami yang dicabut oleh massa. Portal itu sengaja kami dirikan untuk menutup akses TBS milik para cukong yang ada disana (HTI, red). Sedangkan disekitar kebun masyarakat kita tidak membuat portal dan sebagainya,” tegas Boy.

Boy menilai tindakan ini bukanlah murni perbuatan masyarakat melainkan dilakukan oleh orang bayaran.

“Kami tahu bahwa massa yang datang adalah massa bayaran. Mereka sengaja dikondisikan untuk berbuat demikian,” tudingnya.(dro/*1)