
Tembilahan (www.detikriau.org) – Penyerangan balik yang dilakukan sekelompok orang ke Desa Pancur menyebabkan luka dan trauma istri korban warga Desa pancur (ZA. Red), Delima. Usai mengusap wajah sang suami yang rubuh dihakimi sekelompok massa, Delima terpaksa menyelamatkan diri kedalam hutan hingga pagi menjelang.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga Demila di Desa Pancur 9 Kecamatan Keritang dihadapan Wakil Bupati Inhil, Rosman Malomo, Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan, Dandim 0314 Inhil, Letkol Inf Firalta Paksana Tarigan, Ketua pengadilan Negri Tembilahan, Djoni Witanto SH, Camat Keritang, A Ramani, Kadis Perkebunan Inhil, Kuswari dan Kepala Badan Kesbangpolinmas, Tantawi Jauhari bahwa kejadian siang hari yang menewaskan dua orang security PT palma satu sama sekali tidak diketahui pasangan suami istri tersebut selain dari cerita beberapa orang warga.
Sore itu, sekira pukul 06.00 Wib, Delima mengetahui beberapa orang mendatangi Desanya dan melihat beberapa rumah pondokan warga dibakar. Saat itu ia berusaha mendatangi suaminya (Za) yang sedang membersihkan diri dikali dengan maksud mengajak menyelamatkan diri.
Namun karena merasa tidak merasa bersalah, suaminya enggan. Tidak berselang lama, ia menyaksikan suaminya dihampiri oleh beberapa orang dan langsung melakukan pengroyokan yang menyebabkan dirinya menghembuskan napas terakhir dengan beberapa luka ditubuh.
“Delima tidak bisa melihat secara jelas karena hari sudah gelap. Karena takut, ia lari kearah semak belukar untuk menyelamatkan diri,” Kisah keluarga korban dan saat itu Delima sekali-kali menganggukkan kepala dengan raut wajah terlihat masih sedih.
Lanjutnya, setelah situasi tenang dan kelompok massa tersebut pergi, ditengah gelapnya malam, Delima menghampiri jasad dan mengusap wajah suaminya yang sudah tidak bernyawa. Usainya, ia kembali bersembunyi hingga pagi menjelang dan sekira pukul 10.00 Wib, Ahad (7/4) pergi kerumah keluarganya dan memberitahukan aparat keamanan setempat.
Hingga sore sekira pukul 17.00 Wib, pihak keluarga korban dan aparat keamanan masih melakukan evakuasi jasad korban di TKP parit selamat lima desa pancur.
Dalam kesempatan itu juga, keluarga Delima lainnya, H Arif menuturkan bahwa sejak kejadian serangan balik malam itu, lebih kurang 10 kk warga parit selamat 4 dan selamat 5 Desa pancur menyelamatkan diri ke dalam hutan dan masih belum diketahui kabar beritanya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti kasus ini sesuai hukum yang berlaku. Untuk memudahkan proses penyelidikan, Kapolres berharap masyarakat bersedia menyampaikan berbagai informasi yang mereka ketahui. (dro)


BERITA TERHANGAT
Bea Cukai Tembilahan Komitmen Berantas Peredaran Barang Ilegal, Musnahkan Barang Senilai Rp 3 M
PGM Inhil Rayakan Natal 2025, Salurkan Tali Kasih.Jannes Hutagalung: Pererat Tali Persaudaraan
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil