Tembilahan, detikriau.org – Janji Bupati Inhil untuk mewujudkan pembangunan ibukota kabupaten Indragiri Hilir yang rapi, modern, indah dan bermartabat mulai menuai kritikan masyarakat. Hampir tiga tahun menjabat, menurut mereka, jangankan Tembilahan menjadi kota rapi, modern, Indah apalagi bermartabat, persoalan kebutuhan dasar seperti air dan listrikpun hingga saat ini masih menjadi keluhan.
“Apanya yang modern, listrik dan airpun masih jadi keluhan masyarakat. “jauh panggang dari api”, Ujar salah warga Tembilahan, Anto dihadapan puluhan pengunjung sebuah warung kopi di jalan jendral sudirman baru-baru ini
Anto bahkan menduga janji yang tertulis pada point ke 7 dari 8 program utama pasangan Warohmah itu hanya sekedar ditulis tanpa pernah memikirkan bagaimana cara mewujudkannya.
Bahkan dengan nada menyindir ia berandai-andai mungkin saja Bupati sendiri sudah lupa pernah menjanjikan hal itu. Sudah tiga tahun memimpin, kota Tembilahan masih seperti dulu, tak ada kemajuan,” ucapnya sambil juga mempertanyakan “ spirit baru menabur kemaslahatan” jargon yang katanya kebanggaan pasangan Warohmah.
Kritikan Anto saat itu sontak ramai bersambut. Topiknyapun mulai membanding-bandingkan masa kepemimpinan Indra dengan masa kepemimpinan Wardan.
Kata mereka, Jaman kepemimpinan Indra M Adnan, masyarakat lebih mengenalnya dengan spirit “1 rumah 1 sarjana”. Sekarang, dijaman kepemimpinan Wardan, masyarakat mulai menggelarinya dengan julukan “spirit 1 rumah 1 genset 1 sumur bor bahkan ada yang menambahkan 1 pohon kelapa.
Entahlah./ dro


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi