11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Survei LSI: Habib Rizieq Makin Tak di Gubris. Jubir FPI: Survei Bayaran Itu

Bagikan..
Habib Rizieq Shihab. Foto: ist/jpnn

Detikriau.org — Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA publikasikan bahwa banyak pengikut Habib Rizieq yang tidak lagi mengubris imbauannya.

Diterangkan, merujuk survei LSI pada pada Desember 2016, popularitas Habib Rizieq masih di angka 67,3 persen. Tapi berdasar survei LSI pada 10-19 Oktober 2018, popularitasnya anjlok menjadi 52,9 persen.

Menurut peneliti LSI Ikrama Masloman, dilansir melalui jpnn.com, turunnya popularitas Rizieq sejalan dengan anjloknya tingkat pengikutnya yang masih mematuhinya.

“Terjadi kemerosotan tingkat kesukaan dari sosok ulama Habib Rizieq Shihab. Begitu juga mereka yang ingin mengikuti imbauanya,” kata Ikrama saat paparan hasil survei LSI bertajuk Ulama dan Efek Elektoralnya di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/11).

Sebelumnya, sebanyak 31,4 pengikut Rizieq masih mengikuti imbauannya. Sedangkan kini, tinggal 17 persen pengikut Rizieq saja yang masih menaatinya.

Ikrama menduga hal itu tak terlepas dari kasus hukum yang menjerat Rizieq. Bahkan, kasus hukum membuat ulama asal Petamburan, Tanah Abang itu memilih tinggal di Arab Saudi.

“Pengaruh Habib Rizieq berkurang semenjak tidak lagi di Indonesia dan dicitrakan bermasalah hukum,” tutur Ikrama.

sementara itu, dilansir melalui detikcom, Hasil survei yang dipublikasikan LSI ini, dibantah oleh Front Pembela Islam (FPI)

“LSI (kok) didengerin. Survei berbayar itu, hasil sesuai yang order,” kata kuasa hukum FPI Munarman saat dimintai tanggapan, Rabu (14/11/2018)

Munarman menyebut Habib Rizieq tak mencari-cari peringkat dalam survei LSI. Dia mengatakan Habib Rizieq semata-mata berjuang untuk mendapatkan rida Allah SWT.

“Habib Rizieq mencari ridho Allah SWT, bukan mencari popularitas, apalagi peringkat oleh LSI,” tutur Munarman.

Juru bicara FPI Slamet Ma’arif mengutarakan pendapat senada dengan Munarman terkait survei LSI. Menurutnya, Habib Rizieq tetap ulama berpengaruh di Indonesia. FPI akan tetap solid dan kuat.

“Nggak heran kalau LSI yang survei. Pengaruh menurun kok ditakuti kalau pulang ke Indonesia,” jelasnya.

Survei LSI yang membahas Habib Rizieq merujuk pada pertanyaan ke responden, ‘apakah Ibu/Bapak pernah mendengar atau melihat nama di bawah ini?’, ‘apakah Bapak/Ibu suka atau tidak terhadap tokoh ini?’, ‘apakah Bapak mengikuti imbauan tokoh ini?’.

Survei ini dilakukan pada 10-19 Oktober 2018 menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini kurang-lebih 2,8 persen.

Hasil persentasenya menunjukkan, perbandingan pada 2016 dan 2018, tingkat pengaruh terhadap kesukaan dan imbauan Habib Rizieq semakin merosot.

“Jadi kemerosotan ini karena beberapa hal, yaitu sudah tidak lagi di Indonesia dan mungkin dicitrakan bermasalah secara hukum, kemudian memiliki resistensi kepada beberapa kelompok tertentu,” kata peneliti LSI Ikrama Masloman di kantor LSI, Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2018).

Berikut hasil survei LSI tentang pengaruh Habib Rizieq Syihab:

Tingkat pengenalan Habib Rizieq:
Desember 2016: 48,7%
Oktober 2018: 53,4%

Tingkat kesukaan terhadap Habib Rizieq:
Desember 2016: 67,3%
Oktober 2018: 52,9%

Mengikuti imbauan Habib Rizieq:
Desember 2016: 31,4%
Oktober 2018: 17,0%.

Sumber: jpnn/detikcom

Editor: Faisal