
Jakarta – Hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan, meski secara umum masih unggul, kini selisih elektabilitas pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin dengan Prabowo – Sandiaga Uno hanya terpaut tipis.
“Tingkat elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf 45,90 persen; pasangan Prabowo-Sandiaga 41,80 persen,” ujar Direktur Puskaptis, Husin Yazid, saat merilis hasil survei lembaganya di Hotel Ibis, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019 dilansir Tempo.co
Dia menambahkan sebanyak 12,30 persen responden dinyatakan sebagai swing voters atau belum menentukan pilihan.
Menurut Husin, selisih kedua pasangan itu sangat kecil dan menjadi modal bagi Prabowo-Sandiaga untuk menyalip keunggulan inkumben.
Perbedaan di bawah 10 persen dinilainya menandakan Jokowi-Ma’ruf belum banyak unggul dari Prabowo-Sandiaga. Waktu tiga bulan sebelum Pilpres, dinilainya cukup untuk kubu Prabowo mengejar ketertinggalan, termasuk dengan adanya swing voters yang mencapai 12,30 persen membuat pemenang pilpres belum dapat diprediksi.
“Mengingat waktu masih tersisa tiga bulan ke depan. Artinya masih terbuka peluang dalam meraih simpati publik dalam mengejar ketertinggalan,” ucap Husin.
Sementara itu cnnindonesia.com mewartakan bahwa Puskaptis merilis bahwa pasangan Capres dan cawapres nomor urut 01 masih tertinggal dari capres dan cawapres nomor urut 02 di Pulau Sumatra.
Direktur Utama Puskaptis Husin Yazid mengatakan Jokowi-Ma’ruf hanya menguasai Lampung. Sementara itu, sembilan provinsi lainnya di Pulau Sumatera dikuasai pasangan Prabowo-Sandi.
“Prabowo-Sandi mendapatkan 58,1 persen dan pasangan Jokowi-Ma’ruf 32,7 persen,” kata Husin
Husin juga mengatakan Jokowi juga mulai kehilangan suara empat provinsi di Pulau Jawa yakni Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, dan DKI Jakarta. Berdasarkan surveinya, Jokowi hanya menguasai Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun, Husin tak menyebutkan perolehan suara Jokowi di Jawa Tengah, Jawa Timur, serta Lampung yang menjadi daerah pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf. Puskaptis hanya membeberkan hasil survei secara umum yang menunjukkan bahwa Jokowi-Ma’ruf masih unggul dari Prabowo Sandi.
Meski demikian Husin mengingatkan bahwa pasangan calon harus memastikan perolehan suara mereka di Sumatera dan Jawa apabila ingin menjadi presiden terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Klaim Netral
Husin menyatakan lembaga surveinya netral dan memaparkan hasil survei sesuai dengan yang diperoleh di lapangan. Ia pun mencontohkan hasil surveinya dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Saat itu, kata Husni, lembaganya berbeda sendiri dengan lembaga survei lainnya yang hingga H-1 pencoblosan masih menyatakan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menang.
Sementara itu, lembaganya menyatakan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang bakal terpilih dan itu terbukti kini.
“Jadi artinya ini bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Hal ini disampaikan sebab lima tahun lalu, Puskaptis menjadi satu dari tiga lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta Rajasa melalui perhitungan cepat dengan hasil hasil 52,06 persen.
Perhitungan Puskaptis juga pernah keliru dalam Pilgub DKI Jakarta 2012. Saat itu, Puskaptis merilis Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) akan mengalahkan Joko Widodo-Basuki T Purnama (Jokowi-Ahok) pada Pilgub DKI 2012.
Dalam surveinya, Puskaptis menggunakan jumlah responden sebanyak 2.100 orang. Margin of error survei 2,4 persen; dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling selama periode 8-14 Januari 2019.


1 thought on “Survey Puskaptis: Prabowo Unggul di Pulau Sumatra dan Jawa”