10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Tabung GAS tidak mencukupi. Ketersediaan GAS dipasaran sering alami kekosongan

Bagikan..

tabung gasTembilahan (www.detikriau.org) – Ketersediaan Gas Elpiji di Kota Tembilahan sering mengalami kekosongan. Hal ini diduga disebabkan kurangnya ketersediaan tabung GAS.

“Sudah dua hari ini saya kehabisan GAS. Beberapa tempat agen penjualan elpiji yang saya hubungi semuanya kehabisan stok. Mereka hanya bisa menjanjikan satu atau dua hari kedepan baru bisa memenuhi permintaan pelanggan.” Keluh Agustina, warga Jalan Batang Tuaka Tembilahan.

Kondisi seperti ini menurutnya sangat merepotkan. Sejak adanya konversi  minyak tanah ke GAS, kebutuhan memasak di dapur sepenuhnya bergantung ke bahan bakar GAS.

Aida, ibu rumah tangga jalan H Arief Tembilahan Hulu juga mengungkapkan keluhan yang hampir senada. Ia juga mengaku, kebutuhan GAS untuk keperluan dagangannya sejak kemaren kosong.” Dari kemaren mau tidak mau saya terpaksa mempergunakan kembali kompor berbahan mitan. Memang boros tapi mau gimana lagi. Tidak memasak artinya sebagai pedagang lauk pauk saya harus kehilangan penghasilan.” Ungkap Aida.

Juga diakui Aida, terjadinya kekosongan GAS dipasaran bukanlah terjadi satu dua kali ini saja. kejadian ini sudah cukup sering berulang. Ia berharap agar kondisi ini tidak terus merepotkan masyarakat, pihak-pihak terkait diminta untuk lebih serius melakukan pengawasan.

“Apapun bahasanya, sejak program konversi mitan ke GAS, katanya pemerintah menjamin ketersedian GAS bagi kebutuhan masyarakat akan lancar. Kita berharap tentunya janji-janji pemerintah ini janganlah terlalu mudah untuk diucapkan jika tidak berani untuk mempertanggung jawabkan” Kesal Aida.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Rudiansyah ketika di komfirmasi melalui sambungan telepon selularnya, selasa (23/7) mengaku juga sudah mendengar adanya kesulitan masyarakat untuk mendapatkan pasokan GAS yang kejadiannya cukup berulang-ulang ini.

Ia menduga kekosongan ini lebih disebabkan adanya peningkatan kebutuhan GAS selama bulan Ramadan. Interval waktu pengisian dengan ketersediaan tabung tidak sebanding. Akibatnya, ketersediaan GAS ditingkat pedagang mengalami kekosongan.

“Harusnya ketersediaan jumlah tabung GAS setidaknya 2 kali jumlah yang dikonversi. Untuk sekarang, ini yang belum terpenuhi. Akibatnya, para agen akan kesulitan untuk melakukan pengisian ulang. Ini yang saya duga menjadi penyebab seringnya pasokan GAS hilang dipasaran,” Ujar Rudiansyah.

Apalagi selama bulan Ramadan, ditambahkan mantan Kabag Ekonomi Setdakab Inhil ini, kebutuhan rumah tangga akan bahan bakar GAS semakin meningkat. Termasuk kebutuhan GAS untuk keperluan pedagang musiman lauk pauk yang tumbuh cukup subur di bulan Ramadan. Menurut Rudiansyah, kebutuhan GAS yang mengalami peningkatan ini tentunya membutuhkan ketersediaan tabung yang mencukupi agar tidak terjadinya kesenjangan antara waktu pengisian ulang elpiji dengan tingkat permintaan masyarakat. “Kekurangan tabung gas ini sudah kita sampaikan kepada pihak terkait. kita berharap hal ini segera mendapatkan tanggapan dan kekurangan tersebut bisa dipenuhi,” Pungkas Rudiansyah.(dro)