10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Tahukah Kamu Tujuh Golongan Manusia yang Diberikan Allah Naungan dihari yang Tiada Lagi Perlindungan

Bagikan..

Mahsyar (Arab: محشر) dalam Islam adalah tanah berpasir putih yang sangat luas dan datar, dimana tidak terlihat dataran rendah maupun tinggi di akhirat.. Mahsyar adalah dataran raksasa yang tidak bertepi, tidak ada lembah, sungai maupun laut.

Di padang Mahsyar Allah mengumpulkan seluruh golongan manusia tanpa ada pengecualian
Allah menghimpun semua manusia di Mahsyar tanpa kecuali.
اللَّهُ لآ إِلَهَ إِلا هُوَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لا رَيْبَ فِيهِ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا (87)

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari Kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) daripada Allah? (Q.S An-Nisa’ (4) : 87)

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا (47)

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka. (Q.S. Al-Kahfi (18) : 47)

يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (16)

(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
(Q.S. Ghafir / AL-Mu’min (40) : 16)

وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا (48)

Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu menduga bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (janji) (untuk menerima balasan)” (48). (Q.S. Al-kahfi (18) : 48)

Setiap orang memikirkan nasibnya sendiri. Saking dahsyatnya suasana, mereka tidak bisa berbicara, apalagi berargumentasi. Suasananya sangat mencekam. Semua hamba tunduk, diam seribu bahasa.

Pada hari itu, manusia tidak sempat lagi memikirkan harta, anak, pangkat, kedudukan dan semua fasilitas hidup yang diperoleh ketika mereka melewati fase kehidupan di dunia. Mereka terfokus memikirkan diri sendiri, tanpa peduli dengan orang-orang yang ketika hidup di dunia menjadi teman dekat atau karib kerabat. Pada hari itu, wajah manusia hanya terbagi dua, yang berseri-seri mukanya dan yang bermuka masam, pucat pasi dan hina.

لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37) وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ (38) ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ (39) وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ (40) تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ (41) أُولَئِكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ (42)

“Setiap orang dari mereka pada hari itu sibuk dengan urusannya masing-masing (37) Banyak muka pada hari itu berseri-seri,(38) tertawa dan gembira ria,(39) dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,(40) dan ditutup lagi oleh kegelapan (karena merasa hina) (41) Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.(42)” (Q.S. ‘Abasa (80) : 37 – 42)

betapa sulitnya dan panasnya hari itu. Mereka nyaris tenggelam dan berenang dalam lautan keringat, karena matahari amatlah dekat jaraknya dari kepala mereka. Mereka lemah, tak berdaya, tertunduk dan dalam keadaan putus asa serta hina.

خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ (7) مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِي يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَذَا يَوْمٌ عَسِرٌ (8)

“Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan (menuju Mahsyar) seakan-akan mereka belalang yang berterbangan, (7) mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah hari yang amat berat”.(Q.S. Al-Qomar (54) : 7 – 8)

خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ (44)

“Dalam keadaan mereka menekurkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diingatkan (diancamkan) kepada mereka.” (Q.S. Al-Ma’arij (70) : 44)

Namun pada hari itu ada tujuh golongan istimewa dari kalangan orang-orang beiriman yang mendapatkan naungan Allah, yang kriteria mereka dijelaskan dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim berikut ini :

“عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل الا ظله : إمام عادل وشاب نشأ في عبادة الله عز وجل ورجل قلبه معلق بالمساجد ورجلان تحابا فى الله اجتمعا عليه وتفرقا عليه و رجل دعته امرأة ذات حسن وجمال فقال : إني أخاف الله ورجل تصدق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم شماله ماتنفق يمينه ورجل ذكر الله خاليا ففاضت عينانه” (متفق عليه)

‘Dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi Saw ia berkata : “Ada tujuh golongan yang Allah beri naungan dengan naungan-Nya, pada hari tiada lagi naungan kecuali naungan-Nya.

  1. Pemimpin yang adil,
  2. Pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam ketaatan pada Allah,
  3. Seseorang yang hatinya terpaut pada masjid,
  4. Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah dan karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah di atas dasar itu,
  5. Seorang lelaki yang digoda wanita yang memiliki jabatan dan kecantikan, lalu dia (menolaknya) sambil berkata : aku takut pada Allah,
  6. Seseorang yang bersedekah maka ia sembunyikan sehingga apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, dan
  7. Seseorang yang berzikir (mengingat) kepada Allah di tempat yang sunyi sepi, maka ia bergelimang air mata”. (Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)