11 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Tahun ini Seribuan Sapi Betina di Meranti “Wajib” Bunting

Bagikan..
gambar ilustrasi; net
gambar ilustrasi; net

Selatpanjang, detikriau.org – Kejar target, Pemkab Meranti Provinsi Riau melalui Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTP2) mengerahkan 11 petugas Inseminasi Buatan (IB) di seluruh sentra peternakan di Meranti guna memastikan seribuan lebih sapi betina wajib bunting pada tahun ini.

Kepala DKPTP2 Yulian Norwis yang juga menjabat Plt Sekdakab Kepulauan Meranti mengungkapkan, saat ini pupulasi sapi di Meranti lebih kurang sekitar 3.500 ekor. Dari jumlah total ini menurutnya sebanyak 2.191 ekor sapi betina memiliki potensi bunting. Untuk itu dirinya menargetkan setidaknya 50 persen dari total sapi betina tersebut harus bunting pada tahun ini.

“Dari 3 ribu sapi betina,  2.191 di antaranya sangat berpotensi untuk bunting. Hal itu sesuai laporan petugas di seluruh sentra peternakan,” ujar Kepala DKPTP2 yang juga merangkap sebagai Plt Sekdakab Kepulauan Meranti, Yulian Norwis, Kamis (26/1).

Yulian menjelaskan, hingga saat ini sapi yang bunting sudah mencapai 348 ekor. 42 di antaranya merupakan hasil dari IB.

“Lebih banyak sapi bunting dengan cara alami, karena sapi di Meranti banyak yang diliarkan oleh peternaknya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, IB tersebut merupakan program Upsus Siwab (sapi wajib bunting) dari Kementan RI ini merupakan satu cara untuk percepatan peningkatan populasi ternak sapi potong dengan menerapkan pelayanan reproduksi dan pengendalian sapi betina produktif.

“Mereka harus melaporkan kinerja mereka di lapangan setiap harinya. Sapi betina yang produktif harus bunting,” ujarnya.

Menurut Yulian, selain menambah populasi, IB juga mampu memperbaiki keturunan dan kualitas sapi. Dengan begitu ternak lokal dapat menghasilkan anak sapi unggulan seperti simmental, brahman cross, atau sesuai dengan jenis yang diinginkan peternak.

Ia menargetkan ada sebanyak seribuan kelahiran pada tahun 2017 ini. Sedangkan per 26 Januari sudah ada sebanyak 72 ekor sapi yang lahir.

“Jika dilihat dari jumlah sapi yang bunting dan jumlah yang berpotensi bunting, saya yakin target ini akan tercapai. Terlebih saat ini sudah ada 348 sapi yang bunting,” ujar pria yang akrab disapa Icut ini.

Ia juga menjelaskan, selain mengandalkan IB dan pengendalian sapi produktif, pihaknya juga akan mengusulkan bantuan sapi untuk peternak. Untuk tahun 2017 ini pihaknya telah mengusulkan 86 ekor sapi dari APBD Meranti dan 40 ekor lebih dari provinsi.

“Memang konsumsi daging sapi di Meranti masih sangat rendah karena masih ada ikan laut yang menjadi asupan protein masyarakat Meranti. Untuk saat ini saja RPH hanya memotong satu ekor sapi untuk dua hari,” ujarnya.

Kendati demikian, ia mengimbau agar para peternak sapi tidak khawatir dengan pangsa pasar. Sebab, wilayah lain, seperti Tanjung Pinang dan Tanjung Balai Karimun masih sangat membutuhkan pasokan sapi yang cukup banyak./cr