19 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Tak Ada Pemecatan Kader Golkar yang Dukung Jokowi

Bagikan..

 

ARB dan Luhut Panjaitan telah mengerti posisi masing-masing.

252055_dukungan-untuk-prabowo-hatta_663_382Jakarta — Pencalonan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, membuat kader Partai Golkar terpecah. Pengunduran diri Luhut Panjaitan sebagai wakil ketua dewan pertimbangan Partai Golkar, disebut-sebut sebagai isyarat adanya perpecahan di tubuh partai beringin.

Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie menanggapi permasalahan ini. Dalam wawancara dengan tvOne, ARB memahami perbedaan pendapat yang sedang terjadi saat ini. Perbedaan pendapat di Partai Golkar menurutnya, sesuatu yang demokratis.

“Berbeda pandangan politik itu biasa. Perbedaan itu sesuatu yang demokratis,” kata Aburizal Bakrie, Rabu, 21 Mei 2014.

Selain itu, ARB memastikan tidak akan memecat kader yang memiliki pandangan politik yang berbeda dengan partai. Namun begitu, mereka yang akan mendukung calon presiden dan wakil presiden yang bukan pilihan partai diminta untuk menanggalkan jabatannya.

“Di dalam peraturan ogranisasi AD/RT tidak ada pemecatan kader yang berbeda pendapat, yang ada harus menanggalkan jabatan,” katanya.

ARB memastikan, bahwa dirinya dan Luhut Panjaitan telah mengerti posisi masing-masing. “Luhut bebas ke sana, tapi harus menaggalkan jabatannya, begitu juga kawan yang lain, tidak ada pemecatan di Golkar. Partai Golkar demokratis,” katanya lagi.

Seperti diketahui, Luhut Panjaitan telah berpamitan kepada Aburizal Bakrie dan memutuskan menjadi pendukung Jokowi. Luhut mundur dari jabatan wantim Partai Golkar sejak jauh-jauh hari, sebelum Golkar memberikan sinyal akan berpartisipasi dengan partai mana pun di pilres 2014.

“Perkawanan antar kami harus tetap terjalin baik tanpa terganggu oleh perbedaan pandangan politik itu. Dan Aburizal Bakrie dapat memaklumi sikap saya itu,” kata Luhut.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung berpendapat, memang kurang pas jika pada saat yang sama Luhut berada di Golkar, namun juga berada dalam tim sukses Jokowi. Menurut Akbar, pernyataan mundur ini memang salah satu solusi terbaik. Menurutnya, Luhut juga bisa optimal menjadi tim sukses Jokowi.

“Saya kira itu baik, kalau memang betul beliau mengundurkan diri agar sikapnya tidak dikait-kaitkan lagi dengan dewan pertimbangan,” katanya.(vivanews)