Barangsiapa yang berusaha mencapai apa yang sudah dijamin dan mengabaikan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya, maka mata hatinya telah buta. Foto Ilustrasi/Dok 1000gooddeeds.com
ARB INdonesia – Mata hati dalam istilah syar’i disebut Bashirah. Di dalam Alqur’an terdapat banyak kata tentang ‘bashirah’, salah satunya dalam Surah Al-Isra’ [17] ayat 72 disebutkan: “Dan barangsiapa yang buta (a’maa) di dunia, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta dan lebih tersesat jalannya” .
Dalam Kitab Al-Hikam, Syeikh Ibnu ‘Athoillah As-Sakandariy menjelaskan tanda orang yang buta mata hatinya. Dalam satu ayat, Allah Ta’ala berfirman:
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Allah telah mengunci-mati qalb-qalb mereka dan telinga-telinga mereka, dan bashirah-basirah mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (Al-Baqarah: 6)
Syeikh Ibnu ‘Athoillah mengatakan, meski seseorang bisa melihat hingga ke ujung dunia atau dapat menembus langit yang tujuh, namun bila masih bingung dengan kehidupan, maka itu sebuah penanda bahwa bashirah kita masih tertutup.
Karena bashirah itu bukan untuk melihat hal-hal di luar diri, tetapi untuk melihat kebenaran hakikat. Siapa yang disibukkan mencari apa yang sudah dijamin Allah (seperti rezeki), dan meninggalkan apa yang diperintahkan Allah, itulah tanda orang yang buta hatinya.
- Usulan Pinjam 200 M Ditolak DPRD, Ketua PAN Inhil : Segala yang Baik Lahir dari Persiapan yang Matang
- Gunakan Motor Trail Angkut Bantuan Untuk Warga Terdampak Bencana Taput
- Bela sungkawa Forkopimda kabupaten labuhanbatu kepada keluarga korban bencana ditaput
- PGRI Riau dan Polda Riau Sepakat Perkuat Perlindungan Hukum Guru dan Gerakan Green Policing
- Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132).
Dalam sebuah hadits Qudsi yang kurang lebih artinya: “Hambaku, taatilah semua perintah-Ku, dan jangan memberi tahu kepada-Ku apa yang baik bagimu, (jangan mengajari kepada-Ku apa yang menjadi kebutuhanmu).
Syeikh Ibrahim al-Khawwas berkata: “Jangan memaksa diri untuk mencapai apa yang telah dijamin dan jangan menyia-nyiakan (mengabaikan) apa yang diamanatkan kepadamu.”
Karena itu, barangsiapa yang berusaha mencapai apa yang sudah dijamin dan mengabaikan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya, maka mata hatinya telah buta. Allahu A’lam bisshowab.
Sumber Sindonewscom


BERITA TERHANGAT
KKIH Pekanbaru Gelar Peringatan Maulid Nabi
Lomba Adzan Masuk 10 Besar,LLMB Dan Lembaga Jemad Beri Bantuan Kepada Haqqi Ridho
Meriah Nya Acara Maulid Nabi Saw 1443 H / 2021 M Yang Di Selenggarakan