Tembilahan (www.detikriau.org) –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir (Kab. Inhil) serta BPBD Provinsi Riau dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, rabu (19/9) melakukan rapat koordinasi terkait persoalan semakin meluasnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Kepala BPBD Kab. Inhil, Anwar Nawang menyatakan bahwa salah satu langkah yang kini sedang dilakukan adalah dengan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa yang daerahnya terpantau keberadaan titik api. Sdangkan penanganan melalui hujan buatan sedang dalam pembahasan. Hambatan terbesar menurutnya dikarenakan banyaknya jumlah titik api serta sebaran dalam areal yang cukup luas.”pantauan satelit, wilayah kita terpantau sebanyak 23 titik api.,” Ujar Anwar Nawang.
Anwar Nawang dalam kesempatan itu juga membenarkan bahwa sebahagian besar titik api, khususnya di Kecamatan Gaung berada di areal perkebunan miliki perusahaan swasta.
Menurut kapten pilot Helikopter, Yusak, tebalnya kabut asap yang menyebabkan terbatasnya pandangan. Bahkan diakuinya, ketinggian terbang hanya lebih kurang 65 meter dari pemukaan daratan.”kondisi seperti ini cukup mempersulit melakukan pemantauan lewat udara,” Ujar Yusak.(dro/0*)


BERITA TERHANGAT
Tindak Pidana Curanmor 9 TKP Libatkan Anak Di Bawah Umur Diungkap Polres Inhil
BPBD Inhil Terjunkan Tim untuk Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Bayas Jaya, Kecamatan Kempas
Polres Inhil Ungkap Jaringan Narkotika Internasional, Amankan Shabu Hampir 3 Kg dan Puluhan Ekstasi