TEMBILAHAN (detikriau.org) – Seperti nasib petani kelapa di Inhil pada umumnya, nasib petani kelapa Parit 7 Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) pun tak jauh berbeda. Lahan perkebunan mereka terendam dan produksipun anjlok. Mereka meminta perhatian pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan ini.
“Air yang sudah masuk ke dalam areal kebun tak bisa keluar lagi disebabkan tanggul dan parit-parit yang ada sudah tak berfungsi. Kondisi ini berdampak buruk, buah menjadi hampa dan tak produktif lagi,” kata Ujang warga desa setempat menyampaikan keluhanya, baru-baru ini.
Sementra itu, Plt Lurah Teluk Pinang, M Saleh mengakui bahwa sebagian besar kebun-kebun warga dilokasi itu sudah tidak produktif lagi. Persoalan itu dipicu tak bagusnya saluran air atau tanggul mekanik kebun. Namun pemerintah kelurahan tetap berupaya agar ada upaya nyata untuk menyelamatkan kebun warga.
“Kami berharap ada pengerukan parit dan pembuatan tanggul mekanik baru. Selain dapat menyelamatkan kebun, tanggul-tanggul itu juga dapat difungsikan sebagai saranan tranportasi darat. Sedangkan sungai yang dikeruk dapat dijadikan transpotasi sungai. Pada intinya tujuan pembangunan tanggul itu diharapkan akan mampu mnegatasi persolan ini dan kembali meningkatkan produksi buah kelapa masyarakatr,” Harapnya.(dro/*1)


BERITA TERHANGAT
Setelah Keliling Inhil, Caleg DPR RI Muhammad Tonas Bertekad Perjuangan Tarif Speedboat Murah
Iklan Camat Pulau Burung
Iklan Kecamatan Kateman