10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Tembilahan, Kecamatan Pertama Penerima BLSM

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Kecamatan Tembilahan, menjadi kecamatan pertama penerima program pemerintah sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) BLSM.  

Berdasarkan daftar distribusi sebaran Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Inhil, tercatat 27.565 jiwa warga miskin penerima program tersebut. Sedangkan kecamatan terbesar penyumbang data ini adalah Kecamatan Mandah yang mecapai 2.767 jiwa.

Kepala Kantor Pos Tembilahan, Ade Novel mengatakan pihaknya hanya bersipat sebagai penyalur. Sedangkan kebijakan lahirnya data merupakan kewenangan pemerintah. Meski demikian, pihaknya siap menjalankan tugas yang sudah diembankan.

“KPS-nya sudah ada, kami hanya menjalankan. Daerah penerima pertama, adalah Kecamatan Tembilahan, kemudian dilanjutkan dengan Kecamatan Tembilahan Hulu,” kata Ade, Selasa (2/7).

Waktu penyaluran BLSM tahap awal tahun 2013 ini masih terbilang cukup lama hingga sampai Desember  mendatang. Kendati demikian, pihak Pos menargetkan penyaluran BLSM kepada rumah tangga sasaran (RTS) ditargetkan selesai secepatnya.

“Meski waktunya masih lama, kami berusaha maksimal agar penyaluranya bisa cepat dan uangnya bisa langsung dimanfaatkan oleh penerima,” tuturnya.

Setelah Kecamatan Mandah, sebagai penyumbang angka terbesar untuk penerima BLSM. Ditempat kedua diikuti Kecamatan Gaung dengan angka 2.066 RTS dan posisi ketiga ada pada Kecamatan Enok dengan angka 2.060 RTS.

“Berdasarkan data, Kecamatan Sungai Batang penerima BLSM yang terkecil yakni sebesar 731 RTS. Lalu kemudian disusul dengan Kecamatan Teluk Belengkong sebesar 747 dan Kecamatan Concong yang berjumlah 748 RTS,” jelas Ade.

Jumri, salah seorang penerima BLS dari Kelurahan Sungai Beringin, Tembilahan mengaku senang mendapatkan bantuan BLSM sebsar Ro 300 ribu. Dengan dana tersebut dia mengaku bisa membeli beberapa kebutuhan yang sangat mendesak. Terutama menjelang masuknya bulan Puasa.

Meski demikian, Jumri menambahkan jika melihat dengan kondisi seperti ini uang senilai itu masih sangat kurang. Sebab, hampir dari seluruh harga kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan.”Yang pasti kami tetap bersyukur. Paling tidak bisa membeli sesuatu. Tapi kalau boleh jujur angka ini masih sangat kecil, kalau dibandingkan dengan tingginya kebutuhan saat ini,” nilainya.(dro/*1)