10 Desember 2025

Media Ekspres

Mengulas Berita dengan Data Akurat

Terserang Wabah Diare, Dua Warga Desa Tasik Raya Meninggal Dunia, Puluhan Dirawat

Bagikan..

“Atasi KLB diare, Diskes dirikan posko pelayanan kesehatan, melakukan sweeping dan pengendalian.”

Plt Kadiskes Inhil, dr Saut Pakpahan saat memberikan komfirmasi
Plt Kadiskes Inhil, dr Saut Pakpahan saat memberikan komfirmasi

TEMBILAHAN (detikriau.org) – Setidaknya 2 warga Desa Tasik Raya, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) meninggal dunia dan puluhan lainnya harus mendapatkan pertolongan medis, baik dengan rawat inap maupun rawat jalan pada pekan kemarin.

Kondisi tersebut menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dr Saut Pakpahan, dikarenakan wabah diare yang menyerang desa tersebut pada Kamis (10/9/2015) lalu.

“Kejadian Luar Biasa (KLB) diare ini terjadi tanggal 20 September kemarin, yang mengakibatkan 2 orang meninggal, 83 orang rawat jalan dan 3 orang rawat inap di Puskesmas Sungai Piring. Namun, hari ini sudah terkendali,” tutur Saut saat diwawancarai sejumlah awak media usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung DPRD Inhil, Selasa (15/9/2015).

diare 2Untuk penyebabnya, dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam ini, dikarenakan bakteri atau kuman ecoli dari air parit, yang digunakan oleh warga setempat untuk keperluan sehari-hari, seperti minum, masak, cuci dan lain sebagainya.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, diketahui bahwa penyebabnya ecoli, yang berasal dari air parit yang dikonsumsi dan digunakan warga di sana saat musim kemarau ini,” terangnya.

Adapun berbagai upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi KLB diare ini, lanjut Saut, diantaranya dengan mendirikan posko pelayanan kesehatan di wilayah setempat, serta sweeping dan pengendalian.

“Kita juga melaksanakan gotong royong membersihkan sumber air dan mengajak masyarakat agar menggunakan air yang bersih untuk kegiatan sehari-hari di rumah,” tambahnya.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh di lapangan, sejak beberapa hari lalu terutama sejak kabut asap makin menebal, banyak warga di beberapa kecamatan menderita diare, bahkan harus dirawat serius di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).

Diduga, penyebab banyak warga yang terserang diare ini dikarenakan berkurangnya persediaan air bersih untuk dikonsumsi oleh warga, sehingga mereka mereka terpaksa mengkonsumsi air parit atau kolam yang tidak terjamin kebersihannnya.

Apalagi, selama ini warga di daerah-daerah mengkonsumsi air hujan untuk minum, serta kebutuhan memasak dan lain sebagainya. Namun hujan tidak kunjung turun. (adi/adv)