TEMBILAHAN (detikriau.org) – Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau bersama World Wide Fund (WWF) Riau-Kepri telah melakukan survey ke kediaman Acok dan Bahtiar, Jum’at (2/6/2017).
Survey tersebut sebagai tindak lanjut dari berkeliarannya binatang buas Harimau Sumatera di pemukiman warga di Kanal 25 Dusun Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran.
Tim BKSDA dan WWF yang didampingi oleh Bhabinkamtibmas Desa Tanjung Simpang BRIPKA Erwin terdiri dari Polhut BKSDA Santino Gomes, Polhut Bid Wil II BKSDA Zulkifli, Staff BKSDA Azwar Hadhibina Nasution, Bidang Netifikasi konflik satwa WWF Zulfahmi, Manager Nagasari Estate PT. THIP, Roni Paslah beserta asistennya.
Dalam peninjauan dan survey lapangan tersebut, Tim BKSDA dan WWF Riau-Kepri melakukan beberapa kegiatan diantaranya mendatangi tempat yang sering didatangi binatang buas harimau itu dan meminta keterangan kepada saksi yang melihat dan merekam langsung.
“Tim juga memberikan penyuluhan tentang kiat-kiat menghindari gangguan binatang buas dan memberikan bunyi-bunyiaan seperti mercon dan kembang api, untuk mengusir binatang buas apabila binatang buas tersebut tidak bisa dihalau lagi,” kata Kapolres Indragiri Hilir (Inhil) AKBP Dolifar Manurung melalui Paur Humas, IPTU Heriman Putra.
Diingatkan, kepada warga setempat agar tidak menjerat atau menyakiti binatang buas harimau atau binatang lain yang dilindungi. Kepada warga di lokasi tersebut, dihimbau agar selalu waspada dan mengurangi aktifitas diluar rumah dan apabila hendak keluar rumah jangan sendiri.
Hasil peninjauan tersebut akan dilaporkan terlebih dahulu oleh tim BKSDA dan WWF, kepada pimpinannya dan untuk tindakan selanjutnya menunggu hasil kajian, dari informasi yang didapat dilapangan.
Direncanakan pada hari Sabtu, tanggal 3 Juni 2017, Kabid BKSDA Wilayah I Mulyo Utomo S.Pi, M.Si dan Kasat Binmas Polres Inhil AKP Lasarus Sinaga, S.H, akan berkunjung ke Kanal 25 Simpang Kanan Desa Tanjung Simpang Kec. Pelangiran untuk meninjau langsung kucing besar, yang biasa muncul di pemukiman tersebut.


1 thought on “Tindak Lanjuti Munculnya Harimau, Tim BKSDA dan WWF Riau-Kepri Survey Ke Pelangiran”